Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Barcelona menunjukkan dominasi mereka dalam laga El Clasico dengan mengalahkan rival abadi, Real Madrid, di Santiago Bernabeu.
Berkat performa luar biasa dari Robert Lewandowski yang mencetak dua gol hanya dalam tiga menit, Barcelona berhasil memperlebar jarak enam poin dari Real Madrid di puncak klasemen La Liga.
Pada pertandingan ini, Real Madrid gagal melanjutkan rekor tak terkalahkan mereka yang hampir mencapai 43 pertandingan di liga, rekor yang sebelumnya ditorehkan Barcelona antara April 2017 hingga Mei 2018.
Babak Kedua yang Mematikan Bagi Real Madrid
Setelah babak pertama yang berlangsung tanpa gol, Barcelona mulai unjuk gigi di babak kedua. Lewandowski berhasil memecah kebuntuan di menit ke-54, menyambut umpan matang dari Marc Casado dan mengakhiri serangan dengan penyelesaian klinis.
Baca Juga: Manchester City Tolak Permintaan MU Agar 2 Pemainnya Dapat Tumpangan ke Ballon d'Or!
Hanya tiga menit berselang, Lewandowski kembali mengguncang pertahanan Madrid dengan sundulannya yang memanfaatkan umpan silang dari Alejandro Balde, mengarahkan bola ke sudut kanan gawang.
Meski Lewandowski memiliki beberapa peluang untuk mencetak hat-trick, dua kesempatannya tidak membuahkan hasil, salah satunya mengenai tiang gawang.
Namun, kontribusi Lewandowski sudah cukup untuk membuat lini belakang Madrid kalang kabut.
Lamine Yamal: Bintang Muda Barcelona yang Memecahkan Rekor
Gol ketiga Barcelona datang dari bintang muda berusia 17 tahun, Lamine Yamal, yang mencetak gol ke sudut atas dari sudut sempit.
Dengan gol ini, Yamal mencatatkan namanya sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah El Clasico.
Raphinha kemudian menyempurnakan kemenangan Barcelona dengan mencetak gol keempat di akhir pertandingan, menandai gol pertamanya melawan Real Madrid.
Baca Juga: Pacar Rihanna Tertarik Beli Klub Sepak Bola Inggris yang Dimiliki Orang Indonesia
Ketangguhan Pertahanan Barcelona dan Strategi Garis Pertahanan Tinggi
Barcelona tidak hanya unggul dalam serangan, tetapi juga dalam pertahanan.
Mereka menerapkan garis pertahanan tinggi yang sukses menggagalkan banyak serangan Real Madrid.
Beberapa kali Madrid terjebak dalam offside akibat strategi yang diterapkan dengan rapi ini.
Menurut pelatih Barcelona, Hansi Flick, permainan dengan garis pertahanan tinggi adalah bagian dari strategi mereka yang meskipun terlihat berisiko, namun telah terbukti efektif dalam membatasi ruang gerak lawan.
Masa Depan Cerah Barcelona dengan Pemain Muda Berbakat
Kemenangan ini menjadi bukti komitmen Barcelona untuk meraih kesuksesan dengan mengandalkan para pemain muda.
Selain Yamal, nama-nama seperti Casado dan Balde, yang masing-masing berusia 21 tahun, turut berperan penting dengan menyumbangkan assist.
Baca Juga: Gara-gara Mabuk, Dua Wasit UEFA Ternama Dihukum Tak Boleh Bertugas
Dari sebelas pemain yang memulai pertandingan, enam di antaranya merupakan lulusan akademi La Masia, yang dikenal sebagai pabrik talenta sepak bola dunia.
Robert Lewandowski, meskipun telah berusia 36 tahun, tetap menjadi tulang punggung tim dengan torehan 14 gol dari 11 pertandingan La Liga musim ini.
Barcelona berhasil membangun kombinasi apik antara pemain muda dan berpengalaman, menghasilkan tim yang tangguh dan sulit untuk dikalahkan.
Real Madrid, yang diperkuat pemain-pemain baru seperti Kylian Mbappe, terlihat belum menemukan ritme terbaik mereka.
Meski Mbappe memiliki catatan gemilang saat membela Paris Saint-Germain, ia mengalami kesulitan menembus pertahanan Barcelona dan beberapa kali terjebak dalam posisi offside.