kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Baru sebulan menjabat, Menteri Kehakiman Korea mundur akibat kasus korupsi keluarga


Senin, 14 Oktober 2019 / 15:13 WIB
Baru sebulan menjabat, Menteri Kehakiman Korea mundur akibat kasus korupsi keluarga
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae-in tiba sebelum pertemuan puncak para pemimpin G20 di Osaka, Jepang 27 Juni 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Menteri Kehakiman Korea Selatan Cho Kuk terperosok dalam skandal korupsi yang melibatkan keluarganya. Ia pun mengundurkan diri pada Senin (14/10), padahal baru sebulan lebih memegang jabatan itu.

Presiden Korea Moon Jae-in pada 9 September menunjuk Cho untuk memimpin reformasi kejaksaan, yang menurut para pengkritik hukum, sudah lama rentan terhadap tekanan politik.

Hanya, penunjukannya datang ketika jaksa sedang menyelidiki investasi keuangan keluarganya dan penerimaan masuk universitas atas anak-anaknya, yang memicu protes terhadap Cho.

Baca Juga: Saham YG Entertainment belum tembus harga tertinggi September

"Saya memutuskan untuk tidak lagi membebani Presiden dan pemerintah dengan urusan keluarga saya," kata Cho dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan pengunduran dirinya seperti dikutip Reuters.

"Saya percaya bahwa sekarang adalah saatnya bagi saya untuk mundur sehingga reformasi kejaksaan akan berhasil diselesaikan," imbuh dia.

Kepada wartawan Kepala Penasihat Politik Presiden Kang Gi-jung menegaskan, keputusan Cho untuk mundur merupakan keputusannya sendiri.

Popularitas Presiden Korea menurun

Kontroversi mengenai Cho serta ketidakpuasan publik atas ekonomi yang lesu dan menghambat upaya diplomatik dengan Korea Utara, telah mendorong peringkat Presiden Moon ke posisi terendah baru.

Dalam survei teranyar, jajak pendapat Realmeter menunjukkan, hanya 41,4% yang puas dengan kinerja Moon, terendah sejak ia menjabat sebagai orang nomor satu di negeri ginseng pada 2017 lalu.

Survei terhadap 2.502 orang yang Realmeter lakukan minggu lalu itu memperlihatakan, sebanyak 56,1% tidak puas dengan kinerja Moon, naik dari 52,3% pada jajak pendapat minggu pertama Oktober.

Cho sempat menghadiri konferensi pers pada Senin (14/10) yang merilis perincian reformasi kejaksaan yang dia usulkan. Misalnya, menutup beberapa unit investigasi yang kuat yang dituduh oleh para kritikus beroperasi tanpa pengawasan yang tepat.




TERBARU

[X]
×