kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Beban meningkat, laba Alibaba terperosok


Kamis, 06 November 2014 / 09:04 WIB
Beban meningkat, laba Alibaba terperosok
ILUSTRASI. Makanan Sehat yang Bisa Mengatasi Bibir Pecah-Pecah


Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia

HANGZHOU. Alibaba Group Holding Limited mencetak pertumbuhan kinerja melampaui ekspektasi analis. Hingga September 2014, pendapatan Alibaba naik 54% dari periode yang sama tahun 2013.

Hingga September 2014, Alibaba membukukan pendapatan sebesar US$ 2,74 miliar. Jumlah ini melebihi proyeksi pendapatan Alibaba versi analis yang mencapai sekitar 
US$ 2,61 miliar.

Tidak hanya itu saja, jumlah pembeli aktif Alibaba pun turut meningkat. Bila pada September 2013 tercatat sebanyak 279 juta orang. 

Kini, jumlah pembeli aktif perusahaan e-commerce China di bursa Amerika Serikat (AS) pada September 2014 itu mencapai 307 juta orang. Sementara, pengguna aktif aplikasi mobile commerce juga bertambah dari 188 juta menjadi 217 juta pengguna.

Namun, di saat yang sama, tingkat keuntungan Alibaba ikut tergerus oleh biaya akuisisi bisnis, serta penanaman investasi bagi mobile system dan pemasaran. Salah satunya adalah biaya penjualan dan pemasaran (sales and marketing) yang tumbuh menjadi US$ 285 juta atau setara 10,4% dari total pendapatan. Padahal, setahun yang lalu beban itu hanya menyumbang porsi 6% dari nilai total pendapatan perusahaan.

Tidak hanya itu, beban administrasi dan umum juga melonjak dari 7,2% menjadi 11,6%. Apesnya, margin laba Alibaba turun dari 59,4% menjadi 50,5%. Akibatnya, laba bersih Alibaba turun 39% menjadi 3,03 miliar yuan.

Sawhney, Direktur Center for Research di University Kellogg School mengatakan, Alibaba harus hati-hati mengatur aksi ekspansi. "Mereka harus memikirkan rebalancing atas keuntungan beserta besaran margin," ujarnya.

Pemilik Alibaba, Jack Ma pada bulan Oktober 2014 lalu menyatakan telah menyepakati kerjasama dengan Apple Inc. dalam bidang layanan pembayaran. Maklum saja, sekitar 29% pendapatan perusahaan ritel China berasal dari pesanan lewat telepon genggam.

Potensi bisnis Alibaba masih sedemikian besarnya. Sebab, saat ini China setidaknya memiliki 632 juta pengguna internet aktif. 

Sekadar menyegarkan ingatan, Alibaba sukses memboyong dana segar senilai US$ 25 miliar pada hajatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada bulan September 2014.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×