kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Belanja Masyarakat Mengendor, Inflasi China Melambat pada Februari


Kamis, 09 Maret 2023 / 15:26 WIB
Belanja Masyarakat Mengendor, Inflasi China Melambat pada Februari
ILUSTRASI. Seorang staf meletakkan makanan laut di sebuah supermarket di Beijing, China, Rabu (11/11/2020). REUTERS/Thomas Peter


Reporter: Maria Gelvina Maysha | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Inflasi konsumen China melambat secara tahunan pada Februari karena konsumen tetap berhati-hati terhadap pengeluarannya. Namun, di sisi lain, deflasi produsen mengalami kenaikan hingga bulan kelima secara berturut-turut.

Melansir Reuters pada Kamis (9/3), Biro Statistik Nasional China mengungkap Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan ini mencapai 1,0% secara tahunan, alias mengalami perlambatan dibanding Februari 2022. 

Di sisi lain, IHK yang disesuaikan secara musiman turun 0,5% dari bulan sebelumnya dan meleset dari perkiraan kenaikan 0,2%. Adapun pemerintah telah menetapkan target harga rata-rata konsumen pada tahun 2023 sebesar 3% lebih tinggi dari tahun lalu.

Di sisi lain, pada bulan lalu tingkat deflasi produsen secara tahunan semakin dalam dengan Indeks Harga Produsen (IHP) pada bulan Februari turun 1,4% dari tahun sebelumnya. 

Baca Juga: China Minta Klarifikasi AS Soal Rencana Kunjungan Presiden Taiwan

Penurunan tersebut sudah terjadi sejak Oktober, dimana harga produsen secara konsisten berada di level yang lebih rendah dari tahun sebelumnya.

Sementara itu angka inflasi inti secara tahunan di bulan Februari mencapai 0,6%, lebih rendah dibandingkan posisi Januari yang sebesar 1,0%. Kenaikan itu mencerminkan permintaan domestik yang terus melemah.

Menyadari adanya tantangan ekonomi di negaranya, parlemen China telah menetapkan target pertumbuhan konservatif untuk produk domestik bruto 2023 sekitar 5%. Untuk mendorong pertumbuhan, pemerintah berencana tetap mengandalkan belanja infrastruktur.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×