Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PROVIDENCE. Gubernur Oregon dan New Mexico memerintahkan lockdown sebagai tanggapan paling agresif terhadap gelombang terbaru virus korona yang memecahkan rekor tertinggi di seluruh Amerika Serikat (AS).
“Kita berada dalam situasi hidup atau mati, dan jika kita tidak bertindak sekarang, kita tidak dapat menyelamatkan nyawa, kita tidak dapat terus menyelamatkan nyawa, dan kita benar-benar akan menghancurkan sistem dan infrastruktur perawatan kesehatan kita saat ini,” Gubernur New Mexico Michelle Lujan Grisham seperti dikutip Channel News Asia.
Gubernur dari Partai Demokrat, pendukung Joe Biden, ini memberlakukan perintah tinggal di rumah selama dua minggu ke depan, mulai Jumat (13/11).
Sementara Gubernur Oregon Kate Brown memerintahkan "pembekuan" selama dua minggu, mulai Rabu (18/11) pekan depan, di mana semua bisnis harus menutup kantor mereka untuk umum dan mengamanatkan kerja dari rumah.
Baca Juga: Rekor tertinggi, WHO laporkan lebih dari 628.000 kasus baru virus corona
Pelanggar bisa tekena denda atau ditangkap
Sementara sebagian besar toko di Oregon akan tetap buka, sebaliknya pusat kebugaran, museum, kolam renang, bioskop dan kebun binatang terpaksa tutup. Sedang restoran serta bar hanya melayani pesanan untuk dibawa pulang.
Kemudian, pertemuan sosial akan dibatasi untuk enam orang.
Gubernur Browon, juga dari Partai Demokrat, memperingatkan, pelanggar bisa tekena denda atau ditangkap.
"Selama delapan bulan terakhir, saya telah meminta warga Oregon untuk mengikuti protokol dan mematuhi hukum, dan kami tidak memilih untuk melibatkan penegak hukum," ujar Brown seperti dilansir Channel News Asia.
"Sayangnya, saat ini kami tidak memiliki pilihan lain," imbuh dia.
Baca Juga: Microsoft: Peretas Rusia dan Korea Utara targetkan perusahaan vaksin virus corona
Kedua negara bagian itu sejatinya telah dikunci di awal tahun. Tetapi, virus korona kembali dengan "pembalasan" di seluruh negeri, dan AS menghadapi musim dingin yang panjang dan "gelap".
AS mencatat lebih dari 154.500 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir, rekor tertinggi sejak pandemi bergulir, mengutip data Universitas Johns Hopkins pada Jumat (13/11).
Sementara Presiden Donald Trump meminta semua orang Amerika untuk tetap "waspada" tetapi mengesampingkan "penguncian" nasional.
"Mudah-mudahan, apa pun yang terjadi di masa depan, siapa yang tahu pemerintahan mana, saya kira waktu akan menjawabnya, tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa pemerintahan ini tidak akan melakukan lockdown," kata Trump dalam sambutan publik pertamanya sejak kekalahannya dari Presiden terpilih Joe Biden.