kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   -5.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.860   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.723   44,05   0,66%
  • KOMPAS100 968   3,45   0,36%
  • LQ45 754   3,69   0,49%
  • ISSI 213   0,95   0,45%
  • IDX30 391   1,55   0,40%
  • IDXHIDIV20 471   3,02   0,64%
  • IDX80 110   0,24   0,22%
  • IDXV30 115   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 128   0,78   0,61%

Bersiap Bakal Ada Serangan Torpedo Lebih Banyak oleh Trump dalam 100 Hari ke Depan


Senin, 28 April 2025 / 10:23 WIB
Bersiap Bakal Ada Serangan Torpedo Lebih Banyak oleh Trump dalam 100 Hari ke Depan
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump dan pemerintahannya minggu ini akan menyoroti pencapaian 100 hari pertamanya menjabat. REUTERS/Nathan Howard


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dia mengatakan pemerintahan masih menggodok larangan perjalanan bagi warga negara dari berbagai negara.

Sementara Trump akan terus berperang dengan pengadilan dan birokrasi pemerintah yang dipandang timnya terlalu besar dan tidak sejalan dengan pandangan dunianya, pejabat lain mengatakan dia akan lebih fokus dalam 100 hari ke depan pada kesepakatan perdagangan dan pembicaraan damai.

Presiden melancarkan perang dagang habis-habisan dengan banyak negara tahun ini sebelum menangguhkan sebagian besar tarif timbal balik untuk memungkinkan negosiasi dengan masing-masing negara. Pemerintahannya berharap dapat mengamankan kesepakatan dalam waktu 90 hari.

Para ahli mengatakan hal itu sangat tidak mungkin, mengingat Trump belum mengamankan satu pun kesepakatan. Retorikanya tentang pembicaraan, khususnya dengan Tiongkok, sering kali bertentangan dengan apa yang dikatakan negara lain sebagai kebenaran.

Tonton: Donald Trump Kehilangan Dukungan Warga AS pada 100 Hari Pertama Memimpin

Presiden akan melakukan perjalanan panjang ke luar negeri bulan depan, mengunjungi Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab, dan terus mendorong perdamaian dalam perang Rusia dengan Ukraina.

Trump telah berjanji untuk menyelesaikan konflik itu pada "Hari Pertama," tetapi perdamaian sulit diraih. Presiden mengakui pada hari Sabtu bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin tidak ingin menghentikan perang.

Selanjutnya: Harga Emas Turun 1%, Meredanya Ketegangan AS-China Menahan permintaan Aset Safe Haven

Menarik Dibaca: Gejala Asam Urat pada Wanita yang Berbeda dari Pria, Ini Cara Mengobatinya!



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×