Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Sudah dua hari ini, nilai dolar semakin keok terhadap euro. “Dolar AS dalam beberapa waktu ke depan akan terus menunjukkan pelemahan. Perekonomian sangat lemah dan kemungkinan terjadi deflasi sangat besar,” jelas Joseph Capurso, currency strategist Commonwealth Bank of Australia Ltd di Sydney.
Pada pukul 11.40 waktu Tokyo, dolar mengalami pelemahan menjadi US$ 1,4002 per euro dari harga kemarin sebesar US$ 1,3944 di New York. Bahkan pada 18 Desember lalu, dolar sempat mengalami pelemahan terburuk sejak 25 September lalu ke posisi US$ 1,4719.
Berita Terkait
Internasional
Dolar Melemah dan Minyak Menguat, Harga Emas pun Rebound
Internasional