Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Untuk pertama kalinya dalam tiga hari, harga emas mengalami rebound. Kenaikan ini seiring dengan melemahnya nilai dolar AS dan naiknya harga minyak dunia.
“Adanya sedikit pelemahan atas dolar mendorong banyak investor membeli emas,” ujar Darren Heathcote, Head of Trading Investec Bank Ltd di Sydney. Dia juga menambahkan, volume perdagangan emas akan cukup tinggi dalam beberapa hari ke depan karena memasuki musim liburan Natal.
Saat ini, dolar AS melemah sebesar 1% terhadap euro setelah sempat mengalami penguatan lebih dari 2% pada 19 Desember lalu. Memang biasanya, pergerakan harga emas berbanding terbalik dengan mata uang Amrik. Pada Maret lalu, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi mencapai US$ 1.032,70 pada bulan Maret.
Harga si logam mulia untuk pengantaran cepat mengalami kenaikan sebesar 1,2% menjadi US$ 848,54 per troy ounce. Pada pukul 13.22 waktu Singapura, emas bertengger pada posisi US$ 844,81 per troy ounce.
Sementara itu, emas untuk pengantaran bulan Februari naik 0,9% menjadi US$ 844,90 per troy ounce di Divisi Comex, New York Mercantile Exchange.
“Kenaikan harga minyak juga turut mendongkrak pesona emas,” kata Kazuhiko Saito, strategist di Interes Capital Management Co, Tokyo. Adanya kenaikan harga emas tersebut juga ikut menyeret kenaikan logam lain, termasuk perak dan platina.
Pada pukul 13.20 waktu Singapura, harga platina untuk kontrak pengantaran cepat naik 0,5% menjadi US$ 853,50 per troy ounce. Sementara itu, platina untuk pengiriman Desember 2009 juga naik 10 yen dan bertengger pada posisi 2.458 yen per gram atau US$ 851 per troy ounce di Tokyo Commodity Exchange.