Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - LONDON. Kelompok produsen minyak OPEC+ akan bertemu pada Senin (19/10) untuk membahas prospek permintaan yang melemah akibat meningkatnya infeksi virus corona serta peningkatan produksi dari Libya. Sentimen ini pun masih menekan harga minyak mentah dunia.
Walau masih dibayangi sentimen negatif, OPEC+ diprediksi tidak akan mengambil tindakan dalam waktu cepat.
Komite pemantauan kementerian bersama OPEC+, yang terdiri dari produsen utama Arab Saudi dan Rusia, dijadwalkan bertemu mulai 1330 GMT atau sekitar pukul 20.30 WIB.
Seperti yang diketahui, OPEC+ telah mengurangi produksi sejak Januari 2017 dalam upaya untuk menyeimbangkan pasar, mendukung harga, dan mengurangi persediaan.
Baca Juga: Senin (19/10) sore, harga emas spot kian bersinar karena kekhawatiran pandemi
kelompok tersebut juga sudah membatasi produksi sebesar 7,7 juta barel per hari (bph). Jumlah ini turun dari 9,7 juta barel per hari yang dilakukan sejak Mei-Juli 2020. OPEC+ pun berniat kembali pangkas pemotongan sebesar 2 juta barel per hari mulai Januari 2021.
Beberapa pengamat OPEC, termasuk analis dari bank investasi AS J.P. Morgan, telah menyarankan bahwa prospek permintaan yang turun dapat mendorong OPEC+ untuk menunda pelonggaran pengurangan.
Namun, dua anggota utama OPEC+, Uni Emirat Arab dan Rusia sudah mengatakan bahwa pemotongan akan dikurangi sesuai rencana. Kelompok itu akan bertemu lagi pada 30 November.
Pekan lalu, pakar OPEC+ membahas risiko kelebihan pasokan yang terus-menerus pada 2021 jika terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19 yang berkepanjangan dan parah.
"Permintaan sendiri masih tampak lemah," kata Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo pekan lalu.