kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.858   81,00   0,51%
  • IDX 7.155   -6,20   -0,09%
  • KOMPAS100 1.093   -1,29   -0,12%
  • LQ45 868   -3,97   -0,46%
  • ISSI 217   0,75   0,35%
  • IDX30 444   -2,31   -0,52%
  • IDXHIDIV20 535   -4,50   -0,83%
  • IDX80 125   -0,10   -0,08%
  • IDXV30 134   -1,31   -0,96%
  • IDXQ30 148   -1,14   -0,77%

Bertemu Xi Jinping, PM Kishida Ungkap Keprihatinan Atas Naiknya Ketegangan di Taiwan


Jumat, 18 November 2022 / 07:58 WIB
Bertemu Xi Jinping, PM Kishida Ungkap Keprihatinan Atas Naiknya Ketegangan di Taiwan
ILUSTRASI. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan keprihatinan atas keamanan regional kepada pemimpin China Xi Jinping.Yoshikazu Tsuno/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyampaikan keprihatinan atas keamanan regional kepada pemimpin China Xi Jinping, di tengah meningkatnya ketegangan di Asia atas ambisi maritim China.

Mengutip Reuters, Xi, dikutip oleh penyiar negara China CCTV mengatakan kepada Kishida bahwa China dan Jepang harus memperdalam kepercayaan, bidang kerjasama dan integrasi regional, dan menolak konflik dan konfrontasi.

Kedua pemimpin bertemu di Thailand di sela-sela KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), menandai pembicaraan tingkat kepemimpinan pertama antara kedua negara dalam hampir tiga tahun.

Ketegangan regional telah meningkat terkait Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya sendiri. China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taiwan di bawah kendalinya, dan pada Agustus mengadakan latihan perang di dekat pulau itu.

Baca Juga: Masalah Geopolitik Diprediksi Jadi Topik Utama KTT APEC di Thailand

Pemerintah yang dipilih secara demokratis di Taipei menolak klaim Beijing dan mengatakan hanya rakyatnya yang dapat memutuskan masa depannya.

Jepang juga mengajukan keluhan diplomatik pada Agustus setelah lima rudal balistik yang diluncurkan oleh militer China jatuh ke zona ekonomi eksklusif Jepang, di dekat pulau sengketa yang dikenal sebagai Senkaku di Jepang dan Diaoyu di China.

"Saya menegaskan kembali pentingnya perdamaian dan keamanan di Selat Taiwan," kata Kishida kepada wartawan setelah KTT.

“Saya menyampaikan keprihatinan mendalam saya tentang situasi di Laut China Timur, termasuk Kepulauan Senkaku, serta kehadiran militer China seperti peluncuran rudal mereka,” tambah Kishida.

Xi mengatakan kepada Kishida bahwa masalah Taiwan perlu ditangani dengan baik dan dengan itikad baik karena menyentuh landasan politik dan kepercayaan dasar hubungan China-Jepang, menurut CCTV.

Xi kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa "China tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain, juga tidak menerima siapa pun mencampuri urusan dalam negeri China dengan dalih apa pun", lapor CCTV.

Kementerian Luar Negeri Taiwan berterima kasih kepada Jepang atas perhatiannya, dengan mengatakan "selalu menyambut baik perhatian masyarakat internasional terhadap situasi di Selat Taiwan dan adopsi langkah-langkah positif yang akan membantu menjaga perdamaian regional".

Perdana Menteri Jepang mengecam China pada KTT Asia Timur yang diadakan di Kamboja pekan lalu, secara terbuka mengkritik China karena melanggar kedaulatan Jepang di Laut China Timur.

Baca Juga: Kecaman Senjata Nuklir Didorong di KTT G20 Tapi Kompetisi Pengadaannya Jalan Terus

Namun, Xi hanya mengisyaratkan masalah tersebut pada hari Kamis, dengan mengatakan bahwa "tentang masalah sengketa maritim dan teritorial, kita harus mematuhi konsensus prinsip-prinsip yang telah dicapai, dan menunjukkan kebijaksanaan politik dan komitmen untuk mengelola perbedaan dengan baik."

Fakta bahwa Xi duduk dengan Kishida di meja pertemuan puncak di Bangkok meskipun ada kritik terbuka beberapa hari sebelumnya memberi bobot pada pertemuan tersebut, kata Rumi Aoyama, profesor kebijakan luar negeri China di Universitas Waseda.

"Mengadakan pembicaraan adalah pencapaian penting untuk kebijakan luar negeri Xi ... dan juga menunjukkan pentingnya hubungan China dengan Jepang karena ekonominya berjuang dengan kebijakan nol-covid," katanya.

Analis mengatakan jadwal pertemuan bilateral Xi yang padat pada KTT G20 di Indonesia, yang berakhir pada hari Rabu, dan pada KTT APEC sebagian didorong oleh kebutuhan yang dirasakan untuk mengimbangi pengaruh global AS atas sekutunya, termasuk Jepang.

Kishida juga mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah setuju dengan Xi untuk membuka kembali saluran komunikasi diplomatik, dengan menteri luar negeri Jepang akan mengunjungi China dalam waktu dekat.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×