Sumber: Reuters | Editor: Dessy Rosalina
MELBOURNE. Harga komoditas yang masih suram terus membayangi rapor kinerja perusahaan pertambangan. Bahkan, kinerja buruk memaksa perusahaan menunda sekelas BHP Billiton menunda rencana ekspansinya.
Raksasa pertambangan asal Australia ini menunda rencana investasi sebesar US$ 2,6 miliar. Semula, dana itu dialokasikan untuk biaya eksplorasi pertambangan kalium di Kanada selama empat tahun.
Lantaran penundaan tersebut, target produksi perdana kalium molor hingga tahun 2020. Padahal, BHP menargetkan bisa memproduksi kalium mulai tahun 2015. "Strategi ini diambil agar bisa memaksimalkan keuntungan di waktu yang tepat," ujar CEO BHP Billiton, Andrew Mackenzie, mengutip Reuters, Selasa (20/8).
Langkah efisiensi juga memaksa BHP memangkas belanja modal. BHP menurunkan alokasi belanja sebesar 26% menjadi US$ 16,2 miliar pada 2014. Sekadar informasi, laba BHP pada semester I-2013 turun 14,7% menjadi US$ 6,12 miliar.