Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Senin (23/5), dia bersedia menggunakan kekuatan untuk membela Taiwan, menggalang dukungan pada perjalanan pertamanya ke Asia sejak menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.
Ketika ditanya oleh seorang reporter di Tokyo saat kunjungan ke Jepang, apakah AS akan membela Taiwan jika diserang oleh China, Biden menjawab: "Ya."
"Itulah komitmen yang kami buat. Kami setuju dengan kebijakan satu China. Kami telah menandatanganinya dan semua perjanjian yang dimaksudkan dibuat dari sana. Tetapi, gagasan bahwa Taiwan bisa diambil dengan paksa, diambil oleh kekuatan, tidak, tidak tepat," tegasnya, seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, itu adalah harapannya bahwa peristiwa seperti China mengambil paksa Taiwan tidak akan terjadi atau mereka coba melakukannya.
Biden membuat komentar serupa tentang membela Taiwan pada Oktober tahun lalu. Saat itu, juru bicara Gedung Putih mengatakan, Biden tidak mengumumkan perubahan apa pun dalam kebijakan AS terhadap Taiwan.
Baca Juga: China Pantau Ketat Kapal Angkatan Laut AS yang Berlayar di Selat Taiwan
Pada Senin (23/5), seorang pejabat Gedung Putih menyatakan, tidak ada perubahan dalam kebijakan AS terhadap Taiwan.
"Seperti yang dikatakan Presiden, kebijakan kami tidak berubah," kata pejabat Gedung Putih, yang menolak disebutkan namanya, kepada Reuters.
"Dia mengulangi Kebijakan Satu China kami dan komitmen kami untuk perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Dia juga menegaskan kembali komitmen kami di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan untuk memberi Taiwan sarana militer untuk mempertahankan diri," ujar dia.
Kementerian Luar Negeri Taiwan menyambut baik dan berterima kasih kepada Biden juga Pemerintah AS karena menegaskan kembali komitmen mereka terhadap negaranya.
Dan, Pemerintah Taiwan akan terus meningkatkan pertahanannya dan memperdalam kerjasama dengan negara-negara termasuk AS dan Jepang untuk melindungi keselamatannya.