kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.198.000   7.000   0,32%
  • USD/IDR 16.683   -47,00   -0,28%
  • IDX 8.147   47,27   0,58%
  • KOMPAS100 1.126   2,70   0,24%
  • LQ45 805   2,03   0,25%
  • ISSI 283   1,26   0,45%
  • IDX30 423   1,09   0,26%
  • IDXHIDIV20 479   -0,62   -0,13%
  • IDX80 124   0,92   0,75%
  • IDXV30 134   0,02   0,02%
  • IDXQ30 132   -0,24   -0,18%

Bill Gates Ramalkan Smartphone Akan Punah, Digantikan Teknologi Ini


Senin, 29 September 2025 / 13:10 WIB
Bill Gates Ramalkan Smartphone Akan Punah, Digantikan Teknologi Ini
ILUSTRASI. Lebih dari satu dekade, smartphone telah menjadi perangkat esensial dalam kehidupan modern.Namun, Bill Gates percaya era ini akan segera berakhir. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama lebih dari satu dekade, smartphone telah menjadi perangkat esensial dalam kehidupan modern. Dari mengecek email hingga bersosial media, hampir semua aktivitas digital kita berpusat pada ponsel pintar. Namun, Bill Gates percaya era ini akan segera berakhir.

Menurutnya, masa depan ada pada tato elektronik—teknologi yang ditanamkan di kulit dan mampu menggantikan fungsi smartphone sepenuhnya.

Tidak lagi membutuhkan layar, perangkat ini memungkinkan manusia berkomunikasi, mengakses internet, hingga memantau kesehatan hanya dengan gestur sederhana pada tubuh sendiri.

Apa Itu Tato Elektronik?

Mengutip leravi, tato elektronik dikembangkan oleh Chaotic Moon (kemudian diakuisisi Accenture). Teknologi ini menggunakan tinta pintar dengan nanokapasitor yang tidak memerlukan baterai atau layar besar.

Baca Juga: Strategi Diversifikasi Bill Gates: Beli Lahan Pertanian 10 Tahun

Bayangkan tato sementara di kulit Anda, tetapi berfungsi layaknya aplikasi. Dengan sekali geser atau ketukan di lengan, Anda bisa membuka pintu, mengirim pesan, atau bahkan menjelajah internet. Lebih dari sekadar alat komunikasi, tato ini juga mampu:

  • Memonitor detak jantung, suhu tubuh, hingga tanda awal penyakit.

  • Menjadi identitas digital, menggantikan password, kartu kredit, atau kunci rumah.

  • Memberikan pengalaman interaksi yang lebih intuitif dibanding smartphone.

Tantangan Privasi, Keamanan, dan Etika

Meski menjanjikan, tato elektronik memunculkan pertanyaan besar soal privasi dan keamanan data. Karena mengumpulkan informasi biometrik seperti lokasi dan kondisi kesehatan, muncul isu: siapa pemilik data tersebut dan bagaimana melindunginya dari peretasan?

Di sisi lain, tato ini juga berpotensi memberikan keamanan lebih baik dibanding ponsel, karena berbasis biometrik unik setiap individu. Namun, perlu regulasi dan standar etika agar teknologi ini aman, adil, dan bisa diakses oleh semua kalangan.

Dampak pada Kesehatan dan Interaksi Sosial

Dalam bidang kesehatan, tato elektronik bisa menjadi terobosan besar. Dengan pemantauan real-time atas pola tidur, detak jantung, hingga indikator vital lainnya, masalah medis dapat terdeteksi lebih dini dibanding perangkat wearable saat ini.

Baca Juga: Mengejutkan, Bill Gates Prediksi AI Bikin Manusia Kerja Seminggu Cuma 2 Hari di 2035

Dari sisi sosial, tato elektronik berpotensi mengurangi distraksi layar dan mendorong interaksi tatap muka yang lebih alami. Namun, ada risiko kesenjangan digital jika hanya segelintir orang mampu mengakses teknologi ini.

Masa Depan yang Semakin Dekat

Tato elektronik mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, tetapi dukungan dari tokoh seperti Bill Gates menunjukkan bahwa teknologi ini bisa hadir lebih cepat dari dugaan.

Sama seperti pengalaman pertama menggunakan pembayaran nirkontak yang terasa “ajaib”, integrasi tato elektronik bisa menghadirkan kenyamanan serupa—hanya kali ini langsung dari tubuh kita sendiri.

Selanjutnya: Indonesia Perkuat Perdagangan Global Lewat CEPA dengan Kanada dan Uni Eropa

Menarik Dibaca: Pasar Memantul Naik, MYX Finance Melaju ke Puncak Kripto Top Gainers




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×