kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BioNTech mengklaim mampu selesaikan vaksin untuk varian Covid-19 baru dalam 6 pekan


Rabu, 23 Desember 2020 / 14:39 WIB
BioNTech mengklaim mampu selesaikan vaksin untuk varian Covid-19 baru dalam 6 pekan
ILUSTRASI. BioNTech yang sebelumnya telah berhasil melahirkan vaksin Covid-19 bersama Pfizer saat ini yakin bahwa vaksin buatan mereka mampu melawan mutasi virus corona baru yang muncul di Inggris.


Sumber: Euronews | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Sejak mutasi virus corona ditemukan di Inggris beberapa waktu lalu, perusahaan farmasi asal Jerman, BioNTech, jadi salah satu yang percaya bahwa mereka mampu segera menghadirkan vaksin untuk varian baru Covid-19.

Ugur Sahin, CEO BioNTech mengatakan studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan vaksin saat ini bisa bekerja melawan strain baru. Jika vaksin perlu disesuaikan, BioNTech diklaim bisa melakukannya dalam waktu sekitar 6 minggu.

"Kami memiliki keyakinan bahwa vaksin tersebut mungkin bisa melindungi, tapi kami akan mengetahuinya hanya jika percobaan telah dilakukan dan kami akan membutuhkan sekitar dua minggu dari sekarang untuk mendapatkan data," ungkap Sahin, seperti dikutip Euronews dari AFP (22/12).

Meskipun nantinya formula vaksin baru telah ditemukan, BioNTech, dan perusahaan lainnya, masih harus menunggu peretujuan regulator sebelum vaksin benar-benar bisa diberikan kepada masyarakat umum.

BioNTech yang sebelumnya telah berhasil melahirkan vaksin Covid-19 bersama Pfizer saat ini yakin bahwa vaksin buatan mereka mampu melawan mutasi virus corona baru yang muncul di Inggris.

Baca Juga: BioNTech yakin vaksin Covid-19 buatannya mampu menangkal jenis mutasi baru

Sahin menjelaskan bahwa kandungan protein pada varian virus corona baru di Inggris 99% sama dengan virus corona yang ada sekarang. Atas dasar itu BioNTech memiliki keyakinan ilmiah bahwa vaksin mereka akan efektif.

Vaksin Covid-19 karya BioNTech dan Pfizer saat ini telah mendapatkan izin penggunaan di lebih dari 45 negara termasuk Inggris, Amerika Serikat, bahkan Malaysia.

Pernyataan CEO BioNTech ini dianggap memberikan angin segar terkait upaya pencegahan di masa depan. WHO juga telah memperingatkan kasus seperti ini dengan menyebut bahwa mutasi merupakan hal yang normal dari evolusi virus.

Saat ini sudah banyak negara di dunia yang mulai menutup pintu masuknya untuk Inggris karena khawatir jenis virus corona yang telah bermutasi bisa menyebar ke negara mereka.

Akibat penutupan akses ini, Inggris diprediksi akan mengalami kekacauan perjalanan dan meningkatkan prospek kekurangan makanan.

Selanjutnya: Malaysia incar tambahan vaksin Covid-19 Sputnik V buatan Rusia




TERBARU

[X]
×