Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID -NEW DELHI/HONG KONG. Amazon.com (O: AMZN) sedang dalam diskusi tahap awal untuk membeli saham senilai US$ 2 miliar operator seluler India Bharti Airtel (NS: BRTI).
Tiga sumber yang mengetahui masalah ini kepada Reuters, Kamis (5/6), sebagai langkah untuk meredam ekonomi digital India. Jika rencana ini sesuai rencana, Amazon akan mengakuisisi sekitar 5% saham berdasarkan nilai pasar Bharti saat ini.
Hanya salah satu sumber mengantakan, tak tertutup kemungkinan Amazon akan menambah investasi dengan membeli sekitar 8% sampai 10% Bharti.
Ini juga akan menjadi dorongan perusahaan telekomunikasi terbesar ketiga di India dalam persaingan dengan perusahaan telekomunikasi pemain nomor satu India: Reliance Jio.
"Jio telah bertransformasi dari operator seluler murni menjadi platform layanan digital untuk konsumen dan Airtel dapat melakukan hal yang sama," ujar salah satu sumber Reuters.
Airtel saat ini sedang mencari cara untuk mengejar ketinggalan bisnis digital. Masuknya Amazon akan menjadi aliansi strategis untuk bisnis operator India itu.
Hanya saja, pembicaraan Bharti dan Amazon masih dalam tahap. Syarat kesepakatan bisnis masih berubah, termasuk kesepakatan mungkin tidak tercapai.
Jika diskusi pembelian saham ini gagal, pelanggan Bharti akses murah ke produk Amazon.
Juru bicara Amazon mengatakan Amazon tidak akan memberikan komentar pada spekulasi tentang apa yang mungkin atau tidak mungkin dilakukan Amazon di masa depan.
Bharti hanya mengatakan mereka akan tetap membawa produk, konten, dan layanan terbaik mereka kepada pelanggan. "Di luar itu, tidak ada kegiatan lain untuk dilaporkan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Saham di Bharti, Kamis (4/6), ditutup 3,8%, lebih tinggi setelah naik sebanyak 6% di tengah berita pembicaraan Amazon.
Yang pasti, diskusi Amazon dan Bharti menggarisbawahi daya tarik ekonomi digital India untuk raksasa teknologi A.S.
Selama enam minggu terakhir, Jio cabang digital Reliance Industries mengumpulkan US$ 10 miliar dari investor global termasuk Facebook karena berusaha membangun dirinya sebagai platform perdagangan digital satu atap.
Alphabet Inc juga menjajaki investasi di VodafoneL Idea, sebuah perusahaan patungan antara Vodafone Group Plc (L: VOD) Inggris dan Idea Cellular India.
Vodafone Idea adalah perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di India. Pandemi corona menyebabkan lonjakan permintaan untuk belanja online, hiburan dan data.
Amazon menganggap India sebagai pasar pertumbuhan penting. Amazon bahkan telah melakukan investasi US$ 6,5 miliar terutama untuk memperluas jejak e-commerce-nya.
Perusahaan yang berbasis di Seattle ini juga telah memperluas penawaran digitalnya di India melalui pengeras suara yang diaktifkan, streaming video dan penyimpanan cloud, karena berupaya memanfaatkan peningkatan jumlah pengguna internet dan smartphone di negara yang berpenduduk 1,3 miliar orang.
Kesepakatan dengan Bharti dapat membantu Amazon memperluas penawaran melalui speaker pintar dan juga meningkatkan bisnis cloud-nya karena akses ke jaringan serat telekomunikasi Bharti yang luas dapat membantu Amazon menurunkan biaya.
Apalagi, Reliance's Jio telah bermitra dengan Microsoft untuk penggunaan platform cloud Azure-nya.