kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis ruang kantor menjadikannya miliarder (1)


Selasa, 25 Oktober 2016 / 13:39 WIB
Bisnis ruang kantor menjadikannya miliarder (1)


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Tri Adi

Ide bisnis bisa datang dari mana saja. Bisa dari hal yang sudah lumrah, namun dibutuhkan kejelian mencari ceruk pasar. Adam Neumann tergolong pengusaha muda yang cerdas menangkap peluang dari bisnis sewa menyewa kantor. Tidak seperti kebanyakan pebisnis properti yang hanya menyewakan kantor, Neumann justru fokus menyasar pebisnis perusahaan rintisan alias startup yang memerlukan sebuah ruangan kerja bagi berbisnis, dengan karakter penyewa yang sejenis.

Jumlah miliarder muda, kian bertambah. Kebanyakan dari mereka menjadi sukses lewat gagasan bisnis yang orisinal.

Adam Neumann salah satu contohnya. Gagasan pria berkebangsaan Israel ini sebenarnya sederhana, yakni menyewakan ruang kerja (coworking space) bagi para pebisnis.

Namun yang membedakan dengan bisnis rental kantor lainnya adalah pangsa pasar yang dibidik Neumann. Dia mengincar pebisnis perusahaan rintisan (startup) yang tumbuh bak jamur di musim hujan. Segmen ini umumnya tak terlalu membutuhkan kantor yang luas, namun cukup dengan menyewa sebuah ruang kerja dalam lingkungan yang mendukung.

Sederhananya, penyewa ruang kerja tersebut dapat saling berinteraksi dengan belasan penyewa ruang kerja lainnya, dalam satu lantai gedung yang sama. Kini Neumann mengelola bisnis penyewaan tersebut di bawah kendali WeWork dan WeLive. Forbes mencatat, kekayaan pria yang kini berusia 37 tahun tersebut berjumlah US$ 2,4 miliar.

Sejarah bermula kala Neumann merintis bisnis penyewaan pada Mei 2008. Neumann saat itu memulai usaha di bawah bendera Green Desk. Dia menyulap satu lantai gedung menjadi sebuah ruang-ruang kerja. Mengetahui konsep ini banyak peminat, Neumann bersama temannya Miguel McKelvey membuat konsep baru yang lebih matang dengan nama WeWork di tahun 2010.

Neumann yakin, konsep bisnisnya  bisa tumbuh besar, karena pada saat itu di Amerika Serikat (AS) banyak ruangan gedung dibiarkan kosong terimbas krisis moneter tahun 2008. Beruntung, kala itu mulai bermunculan pebisnis startup yang membutuhkan ruang kerja. “Kami menyatukan kebutuhan perusahaan rintisan akan ruang kerja dan kebutuhan pengelola gedung untuk menyewakan tempatnya yang kosong kepada orang yang tepat,” ujar pria jebolan City University of New York Baruch itu, seperti dikutip Nydailynews.

Empat tahun setelah didirikan, WeWork tercatat sebagai perusahaan penyewa ruang kerja dengan pertumbuhan bisnis tercepat di New York. Anggota WeWork kebanyakan adalah perusahaan rintisan seperti Reddit.

WeWork kini memiliki 98 ruangan kerja di 32 kota besar di AS dan Eropa. Klien  WeWork hingga September 2016 mencapai 74.000 orang dan perusahaan.

Khusus pada bulan September 2016 saja, sebanyak 10.000 perusahaan ikut bergabung menjadi klien WeWork. Ini merupakan jumlah terbesar sejak WeWork berdiri tahun 2010 silam.

Geliat bisnis WeWork menarik banyak minat investor. Mengutip riset Jones Lang LaSalle (JLL), penetrasi co-working space di AS saat ini baru 0,7% dari total pangsa pasar. Artinya, bisnis WeWork diprediksi kian menggurita.

Dampaknya adalah aliran modal membanjiri WeWork. Pada tahun 2016, WeWork menggaet suntikan modal senilai US$ 1,7 miliar dari pemodal swasta baik dari dalam maupun luar AS. Terakhir kali WeWork mendapatkan suntikan dana dari Shanghai Jin Jiang International Hotels sebesar US$ 690 juta. Alhasil, valuasi WeWork pun kian membengkak dan kini mencapai US$ 16,9 milliar.

Ke depan, WeWork berencana merangsek ke pasar Asia. WeWork membidik pendapatan sebesar US$ 1 miliar di tahun 2017 dengan menancapkan jejaring bisnisnya di setiap benua.

Untuk mengembangan bisnis, Neumann membuat perusahaan rintisan lain bernama WeLive di tahun 2016, yang menawarkan apartemen atau rumah yang bisa dipakai untuk beberapa orang. Properti itu kelak bisa memakai layanan WeWork. Proyek ini dimulai di New York dan Washington DC.                                             n

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×