kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis tanda tangan elektronik, anggota parlemen Jepang ini jadi miliarder


Minggu, 04 Oktober 2020 / 09:00 WIB
Bisnis tanda tangan elektronik, anggota parlemen Jepang ini jadi miliarder


Sumber: Forbes | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pratayang Minggu, 4 Oktober 2020

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Di Jepang, sudah menjadi tradisi selama berabad-abad untuk menggunakan stampel sebagai pengganti tanda tangan. Belakangan, bisnis tanda tangan elektronik di Jepang sukses besar berkat pandemi.

Perusahaan raksasa seperti Toyota dan Nomura kini mulau menggunakan jasa tanda tangan elektronik dari sebuah perusahaan kecil bernama Bengo4.com Inc., yang sahamnya tahun ini melonjak hingga 100%.

Forbes mencatat, lonjakan harga saham Bengo4 membuat pendirinya, Taichiro Motoe, menjadi miliarder. Berkat perusahaan yang didirikannya 15 tahun lalu ini, kekayaan Motoe ditaksir lebih dari US$ 1 miliar.

Para investor optimistis dengan layanan e-signature Bengo4, yang disebut CloudSign, di era Covid-19. Saat ini semakin banyak orang bekerja dari jarak jauh, perusahaan Jepang beralih ke tanda tangan elektronik dari stempel fisik yang disebut hanko untuk mengesahkan dokumen.

"CloudSign mengubah budaya hanko tradisional. Saya harus menempelkan stampel pada tumpukan besar dokumen kontrak satu per satu. Saya merasakan inefisiensi dalam budaya bisnis," ungkap Motoe pada Forbes.

Baca Juga: Mantan wakil presiden BP gantung diri, diduga depresi kena PHK

Sukses menguasai 80% pasar di Jepang

Bengo4 melaporkan, layanan CloudSign merekaadalah layanan tanda tangan elektronik yang dominan di Jepang dengan 80% pangsa pasar. Lebih dari 100.000 perusahaan di berbagai industri menggunakan CloudSign, naik lebih dari dua kali lipat dari tahun lalu.

Bengo4 memulai bisnis sebagai direktori online untuk pengacara. Perusahaan milik Motoe, yang juga merupakan pengaca, terdaftar di pasar modal kecil Bursa Efek Tokyo pada tahun 2014 dan meluncurkan CloudSign setahun kemudian untuk mencari pertumbuhan sebagai perusahaan publik yang baru.

Baca Juga: Daftar startup terkaya di dunia bulan September 2020, perusahaan TikTok di puncak

Sebelum menjadi pengusaha, Motoe adalah pengacara perusahaan di Anderson Mori, firma hukum papan atas di Jepang. Setelah 3 tahun bekerja di sana, Motoe membuka firma hukumnya sendiri, Authense Law Office, dan kemudian mendirikan Bengo4 di tahun yang sama.

Selain menjadi pengusaha miliarder dan pengacara, Motoe juga menjadi anggota parlemen. Pria kelahiran Illinois ini telah menjadi anggota majelis tinggi Parlemen Jepang sejak 2016.

Awal bulan lalu, sang pebisnis tanda tangan elektronik ini bergabung dengan kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga yang baru terpilih sebagai wakil menteri keuangan parlemen.

Baca Juga: Fakta menarik Mukesh Ambani: Konglomerat minyak India, orang terkaya di Asia

Bengo4 melaporkan penjualan ¥1,16 miliar pada kuartal April-Juni, naik 24% dari tahun ke tahun.Pertumbuhan tersebut dipimpin oleh bisnis CloudSign, yang penjualan kuartalannya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi ¥262 juta.

Bengo4 memperkirakan penjualan triwulanan CloudSign akan hampir dua kali lipat lagi tahun depan menjadi sekitar ¥500 juta.

"Kami ingin mengembangkan bisnis Bengo4 menjadi US$ 100 juta dalam penjualan selama empat sampai lima tahun ke depan," ungkap Motoe dengan percaya diri.

Motoe memperkirakan bahwa hanya 1% bisnis di Jepang yang saat ini menggunakan tanda tangan elektronik. Ia memperkirakan jumlahnya akan tumbuh hingga hampir 5% tahun depan.

Selanjutnya: Daftar 10 orang terkaya di Jepang, bos Uniqlo di posisi teratas




TERBARU

[X]
×