kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   42,00   0,27%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Mantan wakil presiden BP gantung diri, diduga depresi kena PHK


Kamis, 01 Oktober 2020 / 10:25 WIB
Mantan wakil presiden BP gantung diri, diduga depresi kena PHK
ILUSTRASI. Nick Spencer, mantan Wakil Presiden British Petroleum (BP), diduga mengalami depresi.


Sumber: Daily Mail | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BUCKINGHAMSHIRE. Wakil Presiden BP ditemukan tewas gantung diri di rumah mewahnya pada hari Rabu (30/9). Insiden ini terjadi satu pekan pasca dirinya dipecat dari jajaran eksekutif perusahaan.

Jasad Nick Spencer yang berusia 61 tahun ditemukan tergantung di rumah mewahnya seharga £ 2 juta yang terletak di Buckinghamshire, Inggris.

Spencer telah bekerja selama satu dekade di raksasa minyak BP sebelum akhirnya dipaksa meninggalkan perusahaan itu pada 31 Maret 2020 lalu.

Istrinya, Eve, mengatakan bahwa suaminya menjadi depresi setelah menerima kabar bahwa dirinya dipecat dari perusahaan, seperti dikutip Daily Mail.

"Dia sedang mencari pekerjaan baru dan saya merasa dia tampak positif tetapi ada krisis minyak karena Covid-19 dan dia khawatir akan sulit menata ulang rumah dan keuangannya," ungkap Eve.

Baca Juga: Inilah sosok orang paling tajir se-China yang baru, pengganti Jack Ma

Eve melanjutkan bahwa para periode menjelang kematiannya, Spencer tampak lebih sedih, bahkan saat merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-12.

Petugas polisi pertama yang tiba di rumah di Beaconsfield, Buckinghamshire, menemukan jasad Spencer di garasi rumahnya.

Sang istri mengidentifikasi jasad tersebut sebagai suaminya pada pukul 10:30 pagi Rabu lalu.

Keinginan bunuh diri telah diungkap sejak lama

Dalam laporan pemeriksaan, seorang psikiater memastikan bertemu dengan Spencer pada 18 Januari 2020. Saat itu Spencer menceritakan bahwa pekerjaannya akan segera berakhir.

Dalam konsultasi dengan sang psikiater, Spencer juga menyatakan bahwa dia sempat memiliki pikiran untuk bunuh diri secara spesifik. Ia disebut khawatir dengan kondisi keuangan dan keluarganya setelah mendengar kabar bahwa dirinya akan diberhentikan dari BP.

Baca Juga: Fakta menarik Mukesh Ambani: Konglomerat minyak India, orang terkaya di Asia


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×