kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mantan wakil presiden BP gantung diri, diduga depresi kena PHK


Kamis, 01 Oktober 2020 / 10:25 WIB
Mantan wakil presiden BP gantung diri, diduga depresi kena PHK
ILUSTRASI. Nick Spencer, mantan Wakil Presiden British Petroleum (BP), diduga mengalami depresi.


Sumber: Daily Mail | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BUCKINGHAMSHIRE. Wakil Presiden BP ditemukan tewas gantung diri di rumah mewahnya pada hari Rabu (30/9). Insiden ini terjadi satu pekan pasca dirinya dipecat dari jajaran eksekutif perusahaan.

Jasad Nick Spencer yang berusia 61 tahun ditemukan tergantung di rumah mewahnya seharga £ 2 juta yang terletak di Buckinghamshire, Inggris.

Spencer telah bekerja selama satu dekade di raksasa minyak BP sebelum akhirnya dipaksa meninggalkan perusahaan itu pada 31 Maret 2020 lalu.

Istrinya, Eve, mengatakan bahwa suaminya menjadi depresi setelah menerima kabar bahwa dirinya dipecat dari perusahaan, seperti dikutip Daily Mail.

"Dia sedang mencari pekerjaan baru dan saya merasa dia tampak positif tetapi ada krisis minyak karena Covid-19 dan dia khawatir akan sulit menata ulang rumah dan keuangannya," ungkap Eve.

Baca Juga: Inilah sosok orang paling tajir se-China yang baru, pengganti Jack Ma

Eve melanjutkan bahwa para periode menjelang kematiannya, Spencer tampak lebih sedih, bahkan saat merayakan ulang tahun pernikahan yang ke-12.

Petugas polisi pertama yang tiba di rumah di Beaconsfield, Buckinghamshire, menemukan jasad Spencer di garasi rumahnya.

Sang istri mengidentifikasi jasad tersebut sebagai suaminya pada pukul 10:30 pagi Rabu lalu.

Keinginan bunuh diri telah diungkap sejak lama

Dalam laporan pemeriksaan, seorang psikiater memastikan bertemu dengan Spencer pada 18 Januari 2020. Saat itu Spencer menceritakan bahwa pekerjaannya akan segera berakhir.

Dalam konsultasi dengan sang psikiater, Spencer juga menyatakan bahwa dia sempat memiliki pikiran untuk bunuh diri secara spesifik. Ia disebut khawatir dengan kondisi keuangan dan keluarganya setelah mendengar kabar bahwa dirinya akan diberhentikan dari BP.

Baca Juga: Fakta menarik Mukesh Ambani: Konglomerat minyak India, orang terkaya di Asia



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×