Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bitcoin sempat ambles hampir 20% ke bawah level US$ 7.000 pada perdagangan Senin (5/2) waktu Amerika Serikat. Ini merupakan harga terendah dalam dua bulan terakhir.
CoinDesk mencatat, harga bitcoin sempat anjlok 19,58% menjadi US$ 6.583,56. Ini level terendah sejak 14 November lalu. Meski kemudian, bitcoin kembali ke kisaran US$ 7.169 pada pukul 04.04 sore waktu AS. Dengan penurunan hari Senin, harga bitcoin sudah melorot sekitar 50% sepanjang tahun ini.
Sementara, CoinMarketCap mencatat, mata uang virtual lainnya, etereum turun 14% menjadi US$ 712. Ripple juga merosot hampir 11% ke level 72,7 sen pada perdagangan Senin sore.
Penurunan harga bitcoin dipicu maraknya peraturan yang membatasi perdagangan mata uang virtual ini, adanya peretas, dan potensi manipulasi harga pada mayoritas bursa cryptocurrency.
Asal tahu saja, Jumat lalu, JP Morgan Chase, Bank of America dan Citigroup memutuskan untuk melarang pembelian cryptocurrency oleh pelanggan kartu kredit. Selain itu, sebuah laporan dari China Financial News pada Minggu lalu, mengatakan pihak berwenang akan meningkatkan upaya untuk membatasi platform perdagangan mata uang virtual, menyusul pelarangan oleh Beijing pada September lalu.
Sementara, Kepala Komisi Sekuritas dan Bursa Efek AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi akan memberikan testimoni di hadapan Komite Senat Perbankan pada Selasa ini. Dalam sambutan yang telah dipersiapkan, Ketua SEC Jay Clayton mengatakan, investor harus tetap berhati-hati berinvestasi dalam mata uang virtual dan akan memberikan gambaran tentang upaya komisi sejauh ini.