Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan
TORONTO. BlackBerry mengumumkan kerugian hampir US$ 1 miliar dan pendapatan anjlok 45% pada kuartal II tahun ini. Untuk itu, perseroan menyatakan akan melakukan perubahan besar guna merespons kinerja keuangan yang makin memburuk itu.
Perusahaan smartphone tersebut pada Jumat (27/9) melaporkan kerugian sebesar US$ 965 juta atau sekitar Rp 10 triliun dan pendapatan US$ 1,6 miliar. Kondisi ini sejalan dengan langkah perusahaan yang melakukan restrukturisasi besar-besaran, termasuk memangkas 4.500 karyawannya.
Pada awal pekan ini, perusahaan investasi Fairfax Financial Holdings, Ltd, mengajukan penawaran sementara sebesar US$ 4,7 miliar untuk mengambil alih perusahaan itu. Kondisi keuangan BlackBerry terus memburuk, yang dipicu oleh semakin tertinggalnya produk yang dibuat perusahaan asal Kanada ini dengan produsen smartphone lainnya, seperti Samsung dan Apple.
Pada periode yang sama tahun lalu, BlackBerry masih mencatatkan pendapatan sebesar 2,9 miliar. "Kami sangat kecewa dengan kondisi operasional dan finansial perusahaan pada kuartal II tahun ini. Ada banyak penurunan kinerja seiring dengan semakin ketatnya persaingan di pasar," ujar CEO BlackBerry, Thorsten Heins. (Kompas.com)