Sumber: The Economic Times | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. BlackRock Inc. menghentikan sementara penggalangan dana untuk strategi kredit swasta terbaru di Asia pada awal 2025, seiring proses merger dengan HPS Investment Partners.
Informasi ini disampaikan oleh sejumlah sumber yang mengetahui hal tersebut, namun enggan disebutkan namanya karena bersifat pribadi seperti dilansir dari The Economic Times, Rabu (27/8/2025).
Penggalangan dana untuk dana kredit swasta Asia-Pasifik ketiga milik BlackRock terhenti setelah pada Desember 2024 perusahaan mengumumkan rencana akuisisi HPS.
Baca Juga: Ini Respon OJK Soal Dugaan Penggelapan Dana Kredit J Trust Bank oleh Crowde
Akuisisi tersebut resmi selesai pada 1 Juli 2025.
Penghentian ini menambah daftar tantangan yang dihadapi BlackRock. Sebelumnya, Arch Capital Group, salah satu investor utama dana swasta BlackRock, dilaporkan tengah menjajaki penjualan kepemilikan senilai sedikitnya US$ 350 juta.
Langkah itu dilakukan menyusul kinerja yang mengecewakan pada sejumlah dana serta keluarnya beberapa eksekutif senior. Selain itu, BlackRock Asia-Pacific Private Credit Opportunities Fund II hanya mampu menghimpun kurang dari setengah target US$ 1 miliar.
Pada Juni lalu, BlackRock dan dana kekayaan negara Abu Dhabi, Mubadala Investment Co., juga sepakat untuk mengakhiri kemitraan mereka di bidang kredit swasta karena kesulitan mendapatkan peluang investasi.
Situasi tersebut menyoroti tantangan yang lebih luas dalam pasar kredit swasta global yang bernilai US$ 1,7 triliun.
Baca Juga: Muzz Galang Dana Rp 8,1 Miliar untuk Pengungsi Palestina dan Suriah
Menurut data JPMorgan Chase & Co., hingga 22 Juli 2025 penggalangan dana untuk kelas aset ini hanya mencapai US$70 miliar, atau sekitar sepersepuluh dari total arus masuk aset alternatif.
Angka ini merupakan porsi terkecil sejak setidaknya 2015. Selain itu, dana kredit swasta juga terdampak oleh minimnya transaksi serta pengaruh tarif perdagangan Amerika Serikat.