Reporter: Namira Daufina | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Seperti yang sudah diduga pasar, Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunganya di level 0,25% pada rapat kali ini. Hanya saja proyeksi BoE yang negatif akan pertumbuhan inflasinya jadi beban bagi pergerakan poundsterling.
Monetary Policy Committee BoE mengatakan akan terjadi perlambatan pada angka inflasi dan masih sulit untuk mengejar target 2% di tahun 2017 mendatang sebagaimana yang sebelumnya diharapkan. Hal ini membuat BoE lebih berhati-hati dalam menghadapi gejolak ekonomi Inggris ke depannya.
Pasalnya diduga ketidakpastian akibat Brexit dan lemahnya pengeluaran pribadi akan terus menahan laju perekonomian di Britania Raya. Selain itu BoE juga memutuskan untuk tetap menjalankan dua program pembelian asetnya yang sudah berjalan saat ini. Nyaris tidak banyak perubahan kebijakan yang diambil BoE dalam pertemuan kali ini.
Gubernur BoE, Mark Carney juga menegaskan bahwa penguatan poundsterling beberapa waktu terakhir akan berdampak negatif mengingat secara fundamental nilai tukar GBP jelas jauh lebih lemah dari beberapa tahun sebelumya.
Carney juga menduga pertumbuhan ekonomi di kuartal empat 2016 ini hanya 0,4% atau lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang mencapai 0,5%. Imbas dari buruknya sajian data ekonomi Inggris beberapa waktu terakhir.
Pasca rilis hasil pertemuan BoE ini, mengutip Bloomberg, Kamis (15/12) pukul 19.15 WIB pasangan GBP/USD tergerus 0,60% di level 1,2488 dibanding hari sebelumnya. Sejalan dengan GBP/AUD yang menukik 0,46% di level 1,6888.