kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.488.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.585   -20,00   -0,13%
  • IDX 7.627   67,30   0,89%
  • KOMPAS100 1.187   13,71   1,17%
  • LQ45 949   10,88   1,16%
  • ISSI 230   2,18   0,96%
  • IDX30 486   4,48   0,93%
  • IDXHIDIV20 583   5,85   1,01%
  • IDX80 135   1,50   1,12%
  • IDXV30 141   0,16   0,11%
  • IDXQ30 162   1,45   0,91%

Boeing Ajukan Opsi Pendanaan Hingga US$ 25 MIliar, Ada Penerbitan Saham Hingga Utang


Selasa, 15 Oktober 2024 / 21:41 WIB
Boeing Ajukan Opsi Pendanaan Hingga US$ 25 MIliar, Ada Penerbitan Saham Hingga Utang
ILUSTRASI. A view of Boeing model planes at their booth ahead of the Singapore Airshow at Changi Exhibition Centre in Singapore February 18, 2024. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Produsen pesawat Boeing mengajukan dokumen kepada regulator pasar modal di Amerika Serikat AS pada hari Selasa untuk menghimpun dana hingga US$ 25 miliar.

Pengumpulan dana ini dilakukan melalui penawaran saham dan utang dan menandatangani perjanjian pinjaman kredit sebesar US$ 10 miliar. Upaya pendanaan ini di tengah pemogokan karyawan Boeaing yang melumpuhkan kegiatan produksi dan menyebabkan penundaan jatuh tempo utang jatoh tempo yang akan datang.

Pembuat pesawat itu ingin menopang keuangannya yang tengah mengalami krisis karena kemerosotan produksi jet 737 MAX, yakni produk terlarisnya mereka. 

Baca Juga: Hyundai Motor Ajukan Rencana IPO di India, Potensi Incar Dana Hingga US$ 3 Miliar

Kemerosotan ini menyusul insiden ledakan panel pintu di udara awal tahun ini dan disusul dengan pemogokan oleh ribuan pekerja serikat sejak 13 September 2024.

Tidak jelas kapan dan berapa banyak Boeing akan menghimpun dana melalui penawaran saham. Tetapi analis memperkirakan bahwa Boeing perlu menghimpun dana antara US$ 10 miliar dan US$ 15 miliar agar  bisa mempertahankan peringkat kredit mereka. Seperti kita tahu akibat krisis keuangan peringkat utang perusahaan ini sekarang hanya satu tingkat di atas peringkat utang sampah alias junkbond.

Berdasarkan catatan Reuters, saham Boeing sempat naik 1% dalam perdagangan pra-pasar merespon upaya pendanaan ini.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka belum memanfaatkan fasilitas kredit baru senilai US$ 10 miliar atau revolver kreditnya yang ada.

"Ini adalah dua langkah yang bijaksana untuk mendukung akses perusahaan terhadap likuiditas," kata Boeing, seraya menambahkan bahwa perjanjian kredit tersebut menyediakan akses utang jangka pendek tambahan terhadap likuiditas saat perusahaan menghadapi "lingkungan yang menantang".

"Pendaftaran secara mandiri ini menyediakan fleksibilitas bagi perusahaan untuk mencari berbagai opsi mencari modal sesuai kebutuhan guna mendukung neraca perusahaan selama periode tiga tahun," kata Boeing, merujuk pada pengajuannya ke kepada regulator pasar modal Amerika Serikat, the U.S. Securities and Exchange Commission.

Rencananya, Boeing akan menggunakan dana tersebut untuk keperluan umum perusahaan. Pembuat pesawat itu memiliki uang tunai dan setara kas sebesar $10,89 miliar per 30 Juni 2024.

Baca Juga: Antler Galang Dana Hingga US$ 72 Juta untuk Kembangkan Startup di Asia Tenggara

Kerugian  Akibat Mogok Kerja

Aksi mogok kerja karyawan Being disebut turut memberikan andil kerugian perusahaan lebih dari US$ 1 miliar per bulan. 

Menurut satu perkiraan yang dirilis sebelum Boeing mengumumkan akan memangkas 17.000 pekerjaan atau 10% dari tenaga kerja globalnya.

Karyawan Perusahaan dan Serikat Pekerja Mekanik, yang mewakili sekitar 33.000 pekerja yang mogok di wilayah Pasifik Barat Laut AS, hingga kini belum mencapai kesepakatan mengenai kontrak kerja baru dan bahkan pembicaraan semakin memanas menjauh dari kata sepakat.

Penjabat Menteri Tenaga Kerja Amerika Serikat Julie Su bertemu dengan Boeing dan serikat pekerja di Seattle pada hari Senin (14/10) dalam upaya untuk memecahkan kebuntuan perundingan ini.

Baca Juga: Boeing Akuisisi Spirit AeroSystems Senilai US$ 4,7 Miliar

Kondisi keuangan Pembuat pesawat itu sudah terhuyung-huyung karena pembatasan produksi yang diberlakukan regulator pada produksi pesawat jet MAX-nya setelah terjadinya insiden ledakan panel kabin di udara pada bulan Januari 2024.

Bulan lalu, Kepala Keuangan Brian West mengatakan pada konferensi Morgan Stanley bahwa Boeing "terus mengevaluasi struktur modal dan tingkat likuiditas kami untuk memastikan bahwa kami dapat memenuhi jatuh tempo utang kami selama 18 bulan ke depan sambil tetap percaya diri pada peringkat kredit kami sebagai investment grade."

Boeing saat ini memiliki utang sebesar US$ 11,5 miliar yang jatuh tempo hingga 1 Februari 2026. Saat ini mereka juga telah berkomitmen untuk menerbitkan saham baru senilai US$ 4,7 miliar untuk mengakuisisi Spirit AeroSystems serta menanggung utangnya.

Reuters melaporkan awal bulan ini bahwa Boeing tengah mengkaji opsi untuk mengumpulkan dana miliaran dolar melalui penjualan saham dan sekuritas sejenis ekuitas.

Hingga akhir September, Boeing telah mengirimkan 33 jet kepada pelanggan atau turun dari 40 pada bulan Agustus. Hal ini karena perusahaan itu semakin terpuruk dalam persaingan pengiriman dengan pesaingnya, Airbus.

Selanjutnya: Kanada Mengusir Diplomat India Atas Tuduhan Pembunuhan Sikh

Menarik Dibaca: 5 Waktu yang Tepat Menggunakan Body Lotion agar Hasilnya Maksimal, Sudah Tahu?




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×