Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Unit Hyundai Motor di India meminta persetujuan otoritas terkait untuk menggelar pencatatan umum saham perdana atawa initial public offering (IPO). Di mana, induk usaha perusahaan, Hyundai Motor, akan melepas 17,5% saham yang dimiliki di Hyundai Motor India.
Rencana IPO tersebut diproyeksi menjadi yang terbesar di India. Dalam prospektus yang diajukan perusahaan, tidak diberikan rincian mengenai harga IPO atau penilaian perusahaan.
Namun, sumber Reuters mengatakan bahwa Hyundai bermaksud untuk mengumpulkan dana IPO di kisaran US$ 2,5 miliar - US$ 3 miliar dengan valuasi perusahaan mencapai US$ 30 miliar.
Produsen mobil terbesar kedua di India setelah Maruti Suzuki tersebut, tidak akan menerbitkan saham baru. Di mana dalam IPO ini, induk perusahaan Hyundai Motor India yang berada di Korea Selatan menjual sebagian sahamnya, di unit yang dimiliki sepenuhnya, kepada investor ritel dan lainnya melalui apa yang disebut skema "penawaran untuk dijual".
Hyundai Motor India mengharapkan pencatatan saham ini "akan meningkatkan visibilitas dan citra merek kami", dan "menyediakan likuiditas dan pasar publik," kata perusahaan itu dalam rancangan prospektus yang diajukan pada hari Sabtu.
Baca Juga: GIIAS 2024 akan Segera Hadir dengan Diikuti 55 Merek Kendaraan
Hyundai Korea Selatan akan menjual hingga 142 juta saham dari total kepemilikan 812 juta saham di Hyundai Motor India. Jumlah yang dilepas Hyundai tersebut setara 17,5% dari total saham perusahaan.
Lebih lanjut, sumber mengatakan persentase akhir-nya mungkin lebih rendah.
Pasar saham India saat ini diperdagangkan mendekati rekor tertinggi.
Hyundai Motor India akan menjadi pembuat mobil pertama di negara itu yang melakukan IPO dalam dua dekade terakhir, sejak Maruti Suzuki yang menggelar IPO pada tahun 2003.
IPO tersebut akan menempatkan Hyundai Motor India pada posisi yang lebih kuat dibandingkan para pesaingnya, seperti Maruti Suzuki dan Tata Motors, karena dapat mempermudah penggalangan dana di masa depan, tanpa perlu bergantung pada induknya di Korea Selatan.
India, pasar mobil terbesar di dunia setelah China dan AS, merupakan jalur pertumbuhan penting bagi Hyundai dan juga penghasil pendapatan terbesar ketiganya.