kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Bohongi investor jelang IPO, Snap Inc diperiksa regulator


Rabu, 14 November 2018 / 18:21 WIB
Bohongi investor jelang IPO, Snap Inc diperiksa regulator
ILUSTRASI. SNAP


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Departemen Kehakiman dan Komisi Sekuritas dan Perdagangan Amerika Serikat telah memanggil Snap Inc. (SNAP.N) untuk informasi tentang penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada Maret 2017 lalu.

Hal ini lantaran penyelidikan federal yang tengah dilakukan merespon gugatan pemegang saham. Investor menilai Snap telah membohongi publik tentang bagaimana pengaruh persaingan Snap dengan Instagram milik Facebook terhadap pendapatan perusahaan.

"Pemahaman kami, regulator mungkin terfokus pada pengungkapan perihal IPO yang berkaitan tentang persaingan dengan Instagram," kata Snap dalam pernyataan resmi seperti diberitakan oleh Reuters, Rabu (14/11). 

Snap juga sudah memenuhi panggilan tersebut dan memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan.

Sebelum IPO, Snapchat melaporkan pengguna harian sebesar 158 juta. Pada kuartal pertama tahun ini, mencapai 191 juta pengguna. Terus menurun menjadi 186 juta pada kuartal III-2018.

Perusahaan yang berhasil menghimpun dana IPO senilai US$ 3,4 miliar ini, kini sahamnya anjlok. Pada Selasa (13/11) saham Snap ditutup pada US$ 6,71 turun dari penawaran awal sebesar US$ 17. Namun pertumbuhan penjualan di atas ekspektasi dan masih mampu mempersempit kerugian.

Keluhan investor ini telah diajukan pada Mei 2017 di Pengadilan Distrik Los Angeles. Investor juga menuduh bahwa Snap tidak mengungkapkan gugatan perusahaan terhadap mantan karyawan yang diduga mengartikan beberapa metrik pengguna.

Prospekus investor Snap memperingatkan bahwa fitur posting singkat baru Instagram Stories, menyalin salah satu elemen inti Snapchat dan dapat langsung bersaing.

Investor menuduh Snap mengecilkan risiko. Investor juga berpendapat bahwa perusahaan seharusnya menyatakan pertumbuhan pengguna yang lambat di akhir 2016 dibanding instagram.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×