Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank of Japan (BoJ) akan terus menaikkan suku bunga jika prospek aktivitas ekonomi dan harga terwujud.
Anggota dewan Junko Nakagawa mengatakan dalam sebuah pidato, pentingnya survei indeks manufaktur Jepang pada September mendatang, yang akan membantu menilai dampak negosiasi perdagangan global.
Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (28/8), Nakagawa mencatat ketidakpastian yang tinggi tetap ada atas arah kebijakan perdagangan di masa depan dan dampaknya. Ia memperingatkan bahwa hal ini dapat meredam sentimen bisnis dan rumah tangga baik di Jepang maupun di luar negeri.
Baca Juga: Kalender Ekonomi 13 Agustus 2025: Cermati Agenda USD, JPY, CAD, AUD, dan NZD
Sementara ekonomi Jepang telah pulih secara moderat, meskipun di beberapa area masih lemah. BoJ akan terus menilai data dengan cermat sebelum membuat keputusan kebijakan moneternya.
Nakagawa juga menandai potensi tekanan ke atas pada upah dan harga jual, tetapi memperingatkan bahwa jika perusahaan memprioritaskan pemotongan biaya daripada meneruskan kenaikan biaya yang didorong oleh tarif, momentum pertumbuhan upah dapat melemah. Pergeseran perilaku perusahaan menuju kenaikan upah dan harga akan diawasi dengan ketat.
Spekulasi mengenai kenaikan suku bunga semakin menguat setelah Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengambil langkah yang tidak biasa dengan menegaskan bahwa BOJ tertinggal dalam upayanya melawan inflasi.
Tanda-tanda aktivitas ekonomi yang stabil dan pertumbuhan harga yang stabil memperkuat ekspektasi, membantu mendorong imbal hasil obligasi acuan Jepang bertenor 10 tahun ke level tertinggi dalam 17 tahun pada awal pekan ini.
Pada perdagangan Kamis (28/8), pasangan USD/JPY melemah 0,27% secara harian ke level 147,70.