Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
TOKYO. Bank of Japan memutuskan mempertahankan kebijakan moneternya, seperti perkiraan pasar. Bank sentral Jepang ini mempertahankan stimulus serta tak merevisi target inflasi.
Bank sentral tetap mempertahankan penambahan uang primer atau moneteray base per tahun sebesar 60 triliun yen - 70 triliun yen (US$ 690 miliar). Tahun lalu, stimulus ini membantu yen melemah 18% terhadap dollar AS dan mendorong kenaikan bursa saham.
Ekonom dan pasar tak berkespektasi BOJ akan menambah pelonggaran stimulus lantaran Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda menyiratkan kepercayaaan diri pada perbankan untuk menjaga nasional. Kuroda telah menaikkan pajak penjualan 1 April lalu.
Sejak saat itu, inflasi Jepang bulan April naik 3,2% year on year, diikuti kenaikan 3,4% di bulan Mei. Ini merupakan inflasi tertinggi Jepang dalam 32 tahun terakhir.