Sumber: Reuters,Bloomberg | Editor: Yudho Winarto
ISTANBUL. Satu unit bom mobil menyerang bus polisi Turki hingga menewaskan 11 orang, tujuh di antaranya petugas kepolisian, di Distrik Vezneciler Istanbul tengah, Selasa (7/6).
Gubernur Istanbul, Vasip Sahin menuturkan, dari 36 orang yang terluka dalam serangan tersebut, tiga dalam kondisi kritis.
Bom meledak di dekat kampus Fakultas Sains, Istanbul University, yang terletak di depan stasiun bawah tanah Vezneciler.
Selain ledakan bom, terdengar juga suara letusan peluru di kawasan di mana mobil polisi menjadi target bom.
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab. Asal tahu saja, kedua kelompok separatis Kurdistan (PKK) dan ISI telah melakukan sejumlah serangan yang mematikan di Istanbul dan Ankara sejak Oktober tahun lalu.
Akibat serangan bom ini, nilai tukar lira jatuh 0,2% menjadi 2,9104 per dollar AS. Ancaman teror ini telah berdampak besar terhadap industri wisata kota yang menjadi tujuan liburan keenam paling populer di dunia ini.
Sepanjang 2016 telah terjadi empat ledakan di Turki; 12 turis Jerman tewas di ledakan Januari, 28 orang meninggal di pawai militer di Ankara pada Februari. Di bulan Maret, 35 orang tewas dalam serangan teror oleh militan Kurdi di Ankara, dan empat orang terbunuh dalam aksi ledakan bunuh diri di Istanbul.
Satu mahasiswa Indonesia yang kuliah di sana luka ringan di kepalanya karena ruang kuliahnya terguncang keras.