kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.406.000   -6.000   -0,25%
  • USD/IDR 16.664   19,00   0,11%
  • IDX 8.637   25,48   0,30%
  • KOMPAS100 1.189   4,12   0,35%
  • LQ45 853   3,71   0,44%
  • ISSI 309   2,13   0,69%
  • IDX30 439   1,89   0,43%
  • IDXHIDIV20 512   3,77   0,74%
  • IDX80 133   0,48   0,36%
  • IDXV30 140   0,76   0,55%
  • IDXQ30 140   0,85   0,61%

Bonus Dipotong, Pekerja di Divisi Minuman Beralkohol LVMH Siap Mogok Massal


Kamis, 04 Desember 2025 / 15:27 WIB
Bonus Dipotong, Pekerja di Divisi Minuman Beralkohol LVMH Siap Mogok Massal
ILUSTRASI. Divisi anggur LVMH, Moet Hennessy, hadapi mogok kerja akibat pemotongan bonus. Ini tantangan bagi Alexandre Arnault di tengah profit anjlok 33%. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - PARIS. Sejumlah pekerja di divisi anggur dan minuman beralkohol LVMH, Moet Hennessy, berencana menggelar serangkaian aksi mogok mulai Jumat mendatang sebagai bentuk protes terhadap pemotongan bonus tahunan, menurut selebaran serikat pekerja yang dilihat Reuters.

Aksi ini menandai meningkatnya ketidakpuasan di tengah penurunan profit perusahaan.

Seruan mogok yang disampaikan oleh cabang serikat CGT ini menjadi yang pertama diterapkan secara menyeluruh di semua merek besar Moet Hennessy, mulai dari cognac Hennessy hingga sampanye Veuve Clicquot.

Baca Juga: Gates Foundation: Pemotongan Bantuan Global Picu Lonjakan Kematian Anak Tahun Ini

Situasi ini menjadi tantangan bagi Alexandre Arnault, putra miliarder Bernard Arnault, yang ditunjuk sebagai wakil CEO divisi tersebut awal tahun ini.

Serikat: Bonus Dihapus, Dividen Tetap Stabil

CGT menuduh Moet Hennessy memutuskan untuk membatalkan seluruh bonus profit-sharing dan tunjangan tahunan tahun ini, sementara LVMH tetap mempertahankan dividen stabil bagi pemegang saham.

Moet Hennessy tidak memberikan komentar ketika dimintai klarifikasi terkait kebijakan kompensasi tahun ini.

Serikat menyatakan bahwa aksi mogok akan dilakukan secara bertahap di seluruh fasilitas perusahaan dalam beberapa hari dan pekan mendatang, dengan tujuan menekan manajemen untuk bernegosiasi terkait upah.

Aksi Mogok Dimulai Jumat

Walkout pertama dijadwalkan pada Jumat di fasilitas produksi sampanye Moet & Chandon dan Veuve Clicquot-Krug, menurut selebaran serikat. Dua sumber serikat mengatakan aksi mogok lanjutan akan terjadi dalam dua bulan ke depan, termasuk di pabrik Hennessy.

Aksi mogok massal di sektor barang mewah relatif jarang terjadi. Namun, industri ini kini berada di bawah tekanan setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan kuat. 

Baca Juga: Perak Tampil Perkasa, Kalahkan Bitcoin sebagai Aset Terbaik 2025

Penurunan permintaan di China, kenaikan harga yang menghambat konsumen, serta ketidakpastian terkait kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump, disebut turut membebani penjualan.

Profit Moet Hennessy Anjlok 33%

Bisnis minuman LVMH, yang menyumbang sekitar 7% dari total penjualan grup, melaporkan laba operasi sebesar 524 juta euro (US$610,9 juta) pada semester pertama 2025, turun 33% dari tahun sebelumnya.

Perubahan struktural juga terjadi di puncak manajemen. Jean-Jacques Guiony, CFO LVMH, kini menjabat sebagai CEO divisi minuman, sementara Alexandre Arnault, 33 tahun, mendampingi sebagai wakil CEO.

Belum jelas berapa banyak pekerja yang akan mengikuti aksi mogok tersebut. Namun, CGT merupakan salah satu serikat terbesar di Prancis dan memiliki representasi paling kuat di Moet Hennessy, sehingga potensi mobilisasi pekerja dinilai cukup signifikan.

Selanjutnya: LNSW Perluas Cakupan Simbara, Tembaga Masuk pada 15 Desember 2025

Menarik Dibaca: Promo Es Krim Alfamart 1-15 Desember 2025, Joyday Blackforest Beli 2 Lebih Murah


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×