kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bos Binance Changpeng Zhao Mundur, Akui Langgar UU Anti Pencucian Uang


Rabu, 22 November 2023 / 19:29 WIB
Bos Binance Changpeng Zhao Mundur, Akui Langgar UU Anti Pencucian Uang
ILUSTRASI. Bos bursa kripto Binance Changpeng Zhao mengundurkan diri dari jabatannya setelah ia mengaku bersalah karena melanggar undang-undang anti pencucian uang Amerika Serikat (AS).


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - LONDON. Bos bursa kripto Binance Changpeng Zhao (CZ) mengundurkan diri dari jabatannya setelah ia mengaku bersalah karena melanggar undang-undang anti pencucian uang Amerika Serikat (AS).

Binance juga harus menghadapi pembayaran denda senilai US$ 4,3 miliar. Kesepakatan dengan Departemen Kehakiman AS ini merupakan bagian resolusi antara Binance dan lembaga AS lainnya untuk menyelesaikan tuntutan pidana karena menjalankan bisnis pengiriman uang tanpa izin, konspirasi, dan pelanggaran peraturan sanksi.

Hal ini juga membuat masa depan Zhao menjadi tidak pasti.

“Hari ini, saya mengundurkan diri sebagai CEO Binance,” cuit Zhao seperti dikutip Reuters. "Memang tidak mudah untuk melepaskannya secara emosional. Tapi saya tahu itu adalah hal yang benar untuk dilakukan. Saya melakukan kesalahan, dan saya harus mengambil tanggung jawab."

Zhao, yang dikenal sebagai CZ, secara pribadi akan membayar denda US$ 50 juta dan dilarang terlibat dengan Binance.

Pedoman hukuman AS menyerukan hukuman penjara 10 hingga 18 bulan atas dakwaan yang dihadapinya. Jaksa menuntut hukuman penjara 18 bulan, demikian laporan New York Times.

Zhao dan pengacaranya tidak membalas telepon untuk dimintai komentar soal ini.

Baca Juga: Harga Aset Kripto Diprediksi Kembali Mendaki di Kuartal IV-2023

Setelah meluncurkan Binance di Shanghai pada tahun 2017, Zhao bermimpi besar. "Kami ingin mengambil alih seluruh pasar!" katanya kepada staf di grup obrolan perusahaan tahun itu.

CEO berusia 46 tahun ini tidak goyah dalam keyakinannya saat dia membangun pertukaran kripto-nya. Bahkan tahun ini, Zhao merasa sebuah tujuan besar sudah bisa dicapai.

“Gagasan bahwa sebuah perusahaan rintisan (start-up) berusia lima tahun bisa matang dan beroperasi pada tingkat yang sama dengan lembaga keuangan yang telah berdiri selama 200 tahun dulunya mustahil untuk dipahami,” tulis Zhao pada bulan Januari dalam ulasan tahun sebelumnya.

Dalam ulasan tersebut, Binance memuji kemajuannya dalam mematuhi peraturan di seluruh dunia.

Bursa pertukaran uang kripto tersebut, kata Zhao, telah berupaya sepanjang tahun untuk memperkuat pemeriksaan klien, dan mengembangkan “tim keamanan dan kepatuhan terbaik”.

Kini. tujuan Zhao itu telah hancur akibat pengakuan bersalah pada hari Selasa lalu.

“Dengan gagal mematuhi hukum AS, Binance memudahkan para penjahat untuk memindahkan dana curian dan hasil terlarang di bursanya,” kata Jaksa Agung AS Merrick Garland pada hari Selasa. "Binance juga melakukan lebih dari sekedar gagal mematuhi hukum federal. Ia berpura-pura mematuhinya."

Baca Juga: Bitcoin Stagnan Akibat Ketidakpastian di Pasar Kripto, Bagaimana Prospek Selanjutnya?

Selanjutnya: Industri Tekstil Masih Kalut, Prospek Sahamnya Ikut Kusut

Menarik Dibaca: Promo Tiket.com Sewa Motor di Bali & Jogja, Nikmati Diskon Hingga Rp 25.000




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×