kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Brasil amankan pasokan listrik selama Piala Dunia


Sabtu, 26 April 2014 / 04:17 WIB
Brasil amankan pasokan listrik selama Piala Dunia
ILUSTRASI. Game terbaik 2022 Google Play Store


Sumber: Bloomberg | Editor: Sandy Baskoro

RIO DE JANEIRO. Warga Brasil bakal menikmati pesta akbar sepakbola dunia selama sebulan penuh, mulai awal Juni tahun ini. Ya, sepakbola pulang kandang. Sebanyak 12 stadion di Brasil siap menggelar pertandingan Piala Dunia FIFA 2014.

Selain menonton langsung di stadion, warga Brasil biasanya berkumpul menikmati aksi para pemain terbaik dunia lewat layar kaca di sejumlah bar dan restoran. Ini menjadi peluang bagi para pengusaha bar dan restoran.

Miguel Abitbol, misalnya, membelanjakan uangnya hampir senilai US$ 4.000 atau Rp 46 juta untuk membeli peralatan pendukung televisi di bar dan restoran miliknya di Rio de Janeiro.

Televisi ukuran 48 inci milik Abitbol merupakan satu dari 16 juta unit yang diprediksi terjual pada tahun ini di Brasil. Maklumlah, Brasil tahun ini ditunjuk sebagai tuan rumah ajang sepakbola paling bergengsi di dunia. Sepakbola merupakan olahraga paling digandrungi di dunia, termasuk di Brasil, yang sudah mengoleksi lima kali juara dunia.

Di tengah euforia ini, Brasil masih dirundung segudang masalah. Sederet persoalan itu antara lain stadion yang belum rampung dibangun, ancaman inflasi tinggi akibat kedatangan wisatawan Piala Dunia, serta potensi tindak kejahatan selama hajatan itu. Ada satu persoalan lagi yang penting dan mencemaskan para penggila bola di Brasil, yakni ancaman pemadaman listrik di negara itu.

Belakangan ini, Brasil mengalami kekeringan sehingga pasokan air berkurang untuk kebutuhan pembangkit listrik tenaga air. Warga tidak ingin pengalaman pada Februari lalu terulang selama Piala Dunia bergulir. Pada Februari lalu, sebuah pemadaman listrik setidaknya mengganggu aktivitas enam juta orang.

Petroleo Brasileiro SA, perusahaan energi milik pemerintah Brasil, bergerak cepat. Petroleo telah membeli gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG) dalam jumlah besar di pasar spot. Angka pembelian itu merupakan rekor pembelian Petroleo. Langkah tersebut dilakukan demi menjalankan pembangkit listrik berbahan bakar gas dengan kapasitas penuh. Di sisi lain, Petroleo ingin memelihara cadangan air yang saat ini terancam akibat kondisi kekeringan. Meningkatnya kompetisi bahan bakar turut mempersempit diskon harga antara pasar Amerika Latin dan Asia, yang merupakan pasar termahal, ke level terendah sejak September tahun lalu.

Yang pasti, sejak Februari lalu hingga kini, warga Brasil menikmati pelayanan listrik. "Terima kasih Tuhan, sejauh ini listrik tidak padam. Tapi jika ini terjadi, maka investasi yang telah saya lakukan akan sia-sia," ungkap Abitbol, Jumat (25/4). Bukan hanya televisi, dia sudah membeli dua layar proyektor 120 inci untuk pertandingan Piala Dunia selama sebulan penuh.

Harga LNG di Amerika Selatan kemungkinan akan melampaui harga di pasar Asia dalam beberapa bulan ke depan. Proyeksi ini lantaran impor LNG Brasil meningkat signifikan. Di sisi lain, musim dingin mulai bergulir di belahan bumi selatan, menurut Bentek Energy LLC, konsultan energi yang berbasis di Denver.

Sejatinya, Brasil yang merupakan kekuatan ekonomi terbesar di Amerika Latin, yang memenuhi 70% kebutuhan energi dari pasokan pembangkit listrik tenaga air. "Saat ini, mereka tengah menjalankan pembangkit listrik tenaga gas dalam kapasitas penuh. Hal ini dilakukan sambil menunggu hujan yang akan mengisi cadangan air," kata Javier Diaz, analis Bentek.

Menurut dia, langkah Brasil menggenjot konsumsi LNG untuk pembangkit listriknya merupakan strategi jitu. "Jika tidak, maka akan menjadi bencana apabila terjadi pemadaman listrik selama Piala Dunia," ucap Diaz.

Brasil, yang pertama kali mengimpor LNG pada 2009, mengerek impornya sebesar 54% menjadi 4,2 juta metrik ton tahun lalu. Ini merupakan pertumbuhan tercepat impor LNG di Amerika Latin. Tampaknya, Brasil siap melakukan apapun agar Piala Dunia 2014 berjalan lancar.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×