Sumber: AP | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LONDON. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan ia berencana meminta parlemen untuk menyetujui dilaksanakannya pemilihan nasional lebih awal pada 12 Desember akibat kebuntuan Brexit.
Menurut Johson hal itu merupakan satu-satunya cara untuk memecah kebuntuan Brexit di Inggris.
Baca Juga: Wall Street bergerak mixed tertekan penurunan tajam saham Twitter
Mengutip Apnews, Kamis (24/10), jadwal pemilihan umum di Inggris tidak sampai tahun 2022. Namun Johnson meminta pemilu lebih awal dilaksanakan berarti ia perlu memenangkan suara di parlemen. Hal itu merupakan dampak dari kekalahan Johson di Parlemen sebanyak dua kali.
Johson mengatakan, sebelum memasuki 12 Desember, ia masih memberikan waktu bagi parlemen untuk mempertimbangkan tawaran Brexitnya. Sementara Parlemen akan tetap bekerja sampai 6 November sebelum kampanye dimulai.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen meminta London menunjuk dan mengirim seorang komisioner ke Brussels bila INggris meminta diberikan perpanjangan waktu Brexit di luar batas waktu 31 Oktober.
Baca Juga: Efek Pelantikan Kabinet Memudar, Kurs Rupiah Hari Ini Melemah Ke 14.059
Ursula mengatakan bahwa jika Inggris mendapat perpanjangan dan tetap di Uni Eropa sampai akhir bulan, maka ia akan meminta Inggris mengirim seorang komisaris.