Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana
KONTAN.CO.ID.JAKARTA. Bristol-Myers Squibb Co menyatakan siap mengakuisisi Celgene Corp dengan harga sekitar US$ 74 miliar. (3/1). Jika akuisisi ini kelar, Bristol akan menjadi perusahaan farmasi besar dengan beberapa obat kanker andalan.
Persaingan bisnis imunoterapi memang semakin memanas. Bristol-Myers memelopori obat imunoterapi dengan Yervoy, menyusul kemudian Opdivo. Hanya pesaing beratnya di obar kanker, Merck & Co Keytruda juga terus merangsek dalam pangsa pasar dalam perawatan kanker paru-paru, pasar onkologi yang menjadi bisnis menguntungkan bagi perusahaan farmasi.
Jika kesepakatan itu kelar, Bristol akan memiliki sembilan perawatan yang diproyeksi bisa menghasilkan lebih dari $ 1 miliar dalam penjualan tahunan. Nilai tersebut berpotensi bertambah, seiring pertumbuhan bisnis onkologi, imunologi dan peradangan serta penyakit kardiovaskular.
Merujuk rekam jejak rencana akuisisi, menurut sumber Reuters, Bristol sudah memulai pembicaraan akuisisi tersebut pada bulan September 2018. Dalam akuisisi ini, Morgan Stanley & Co LLC menjadi penasihat keuangan utama Bristol-Myers, adapun Evercore dan Dyal Co. LLC juga menjadi penasihat keuangannya, dan Kirkland & Ellis LLP menjadi penasihat hukumnya. Bristol-Myers juga telah memperoleh pembiayaan utang penuh komitmen dari Morgan Stanley Senior Funding Inc dan MUFG Bank Ltd.
Sementara dari Celgene, J.P. Morgan Securities dan Citi menjadi penasihat keuangan dan Wachtell, Lipton, Rosen & Katz adalah penasihat hukumnya.
Analis BMO Capital Markets Alex Arfaei mengatakan kesepakatan tersebut menjadi diversifikasi Bristol dalam imunoterapi, meski akuisisi tersebut tergolong mahal.
Berharap akuisisi ini kelar pada kuartal ketiga 2019, Bristol berharap akuisisi ini akan menambah lebih dari 40% pendapatan Bristol-Myers pada tahun pertama setelah kesepakatan akuisisi ditutup.