kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Buat Pengungsi Ukraina, Medali Nobel Perdamaian Jurnalis Rusia Terjual Rp 1,5 Triliun


Selasa, 21 Juni 2022 / 13:39 WIB
Buat Pengungsi Ukraina, Medali Nobel Perdamaian Jurnalis Rusia Terjual Rp 1,5 Triliun
ILUSTRASI. Dmitry Muratov, Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta, berbicara di Moskow, Rusia October 7, 2013. REUTERS/Evgeny Feldman.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Dmitry Muratov, pemimpin redaksi surat kabar independen Rusia, Novaya Gazeta, pada Senin (20/6) melelang medali emas Nobel Perdamaian senilai US$ 103,5 juta atau Rp 1,53 triliun untuk membantu anak-anak yang mengungsi akibat perang di Ukraina.

Melansir Channel News Asia, medali Nobel Perdamaian milik Muratov terjual kepada penawar melalui telepon yang belum teridentifikasi dalam lelang di New York yang Heritage Auctions gelar.

Lelang berlangsung dengan penuh antusias, dengan banyak tepuk tangan dan penawar saling mendorong untuk meningkatkan penawaran. Muratov terlihat merekam dari layar penawaran dan yang ada di dalam ruangan.

Ketika tawaran terakhir masuk, puluhan juta dollar AS lebih banyak dari penawaran sebelumnya, banyak orang di ruangan itu terkejut, termasuk Muratov sendiri.

Baca Juga: Ukraina: Pertempuran Menentukan bagi Kota Severodonetsk Sedang Berlangsung

"Saya sama seperti Anda (terkejut) dalam hal itu," katanya kepada AFP, berbicara melalui penerjemah setelah lelang, seperti dikutip Channel News Asia.

Muratov memenangkan Nobel Perdamaian pada 2021 bersama jurnalis Maria Ressa dari Filipina, dengan Komite Nobel menghormati keduanya "atas upaya mereka untuk menjaga kebebasan berekspresi".

Muratov termasuk di antara sekelompok jurnalis yang mendirikan Novaya Gazeta pada 1993 setelah Uni Soviet runtuh.

Tahun ini, Novaya Gazeta menjadi satu-satunya surat kabar besar yang menyuarakan kritik terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dan taktiknya di dalam juga di luar negeri.

Baca Juga: Putin Siap Gunakan Senjata Nuklir untuk Mempertahankan Kedaulatan Rusia

Pada Maret, lebih dari sebulan setelah invasi Moskow ke Ukraina, Novaya Gazeta menghentikan operasi di Rusia, setelah negeri beruang merah mengadopsi undang-undang yang memberikan hukuman penjara yang berat terhadap siapa pun yang mengkritik kampanye militer berdarah Kremlin.

Pada April, Muratov diserang di keretaapi ketika seseorang melemparkan cat berbasis minyak yang dicampur dengan aseton padanya, menyebabkan matanya terbakar.

Semua hasil lelang medali Nobel Perdamaian akan Muratov sumbangkan ke Humanitarian Response for Ukraina Children Displaced by War di bawah payung UNICEF.

Ketika ditanya, mengapa dia memilih UNICEF sebagai penerima dana, Muratov mengatakan: "Sangat penting bagi kami bahwa organisasi itu bukan milik pemerintah mana pun. Ia bisa bekerja di atas pemerintah. Tidak ada batas untuk itu".



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×