Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Dupla Kartini
NEW YORK. Setelah gencar menambah portofolio bisnis teknologi, investor kawakan Warren Buffett kembali memborong saham infrastruktur. Terbaru, perusahaan investasi Buffett, Berkshire Hathaway, mengakuisisi Oncor Electric Delivery Company LLC.
Buffett mengambil alih Oncor lewat anak usahanya, Berkshire Hathaway Energy. Valuasi pasar Oncor mencapai US$ 11,25 miliar. Tapi, lantaran Oncor tengah di ambang kebangkrutan, Berkshire membeli perusahaan listrik ini seharga US$ 9 miliar secara tunai. Akuisisi ini merupakan pertaruhan besar bagi Buffett.
Sebab, dua calon investor Oncor sebelumnya gagal mendapatkan persetujuan dari regulator Texas. Penjualan Oncor sulit karena perusahaan ini merupakan perusahaan jaringan listrik terbesar di Amerika Serikat (AS) sehingga hadirnya investor baru bakal memengaruhi konsumen.
"Menyatu dengan Berkshire Hathaway Energy akan memberikan kami akses operasional dan finansial lebih besar agar bisa menyuplai listrik di AS," ujar CEO Oncor Bob Shapard seperti dilansir Reuters, Jumat (7/7).
Pada bulan Mei 2017 lalu, regulator Texas menolak proposal akuisisi yang ditawarkan NextEra Energy Inc. Padahal, NextEra mengajukan penawaran atas Oncor senilai US$ 18 miliar.
Alasan regulator memberikan lampu merah yakni akuisisi tidak memberikan keuntungan bagi publik. Sejatinya, ini bukan pertama kalinya bagi Buffett mengadu peruntungan di Oncor.
Pernah rugi
Pada 2013 lalu, Berkshire memborong surat utang induk usaha Oncor, Energy Future Holdings Corp (EFH), senilai US$ 2 miliar. Di tahun sama, Buffett menjual surat utang EFH dengan mencatatkan kerugian US$ 873 juta.
Transaksi akuisisi tersebut diperkirakan rampung pada akhir 2017. Setahun belakangan, Buffett lebih gencar memborong saham teknologi.
Misal, Berkshire memiliki 61,2 juta saham Apple per akhir Desember 2016. Berkshire masuk menjadi satu dari 10 investor terbesar Apple dengan porsi sekitar 16,6% saham. Tahun lalu, Buffet meraih untung lebih dari US$ 1,6 miliar dari kenaikan harga saham Apple dan pembagian dividen.
Tapi, Buffett juga memanfaatkan momentum penurunan harga minyak di tahun lalu untuk menambah porsi saham perusahaan energi. Tahun lalu, Berkshire telah membeli blok besar kilang minyak Phillips 66.
Pembelian ini mengindikasikan minat Buffett berinvestasi pada perusahaan energi dengan harga pembelian yang terdiskon lantaran prospeknya masih mengecewakan. Investasi Buffett di sektor energi mampu bertahan meski harga minyak anjlok.
Di 2016, Buffett juga membeli saham operator pipa gas, Kinder Morgan Inc, sebanyak 26,5 juta saham. Di sisi lain, Berkshire melepas saham perusahaan penyedia infrastruktur energi, Chicago Bridge & Iron Co sebanyak 1,98 juta saham.