kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.688   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.509   -61,60   -0,72%
  • KOMPAS100 1.178   -10,17   -0,86%
  • LQ45 855   -8,09   -0,94%
  • ISSI 298   -1,60   -0,53%
  • IDX30 442   -5,29   -1,18%
  • IDXHIDIV20 511   -7,05   -1,36%
  • IDX80 132   -1,18   -0,88%
  • IDXV30 136   -0,58   -0,43%
  • IDXQ30 141   -1,86   -1,30%

Bursa Australia Menguat Tipis Selasa (25/11), Dipicu Kenaikan Emiten Tambang dan Emas


Selasa, 25 November 2025 / 08:08 WIB
Bursa Australia Menguat Tipis Selasa (25/11), Dipicu Kenaikan Emiten Tambang dan Emas
ILUSTRASI. The Australian Securities Exchange (ASX) is seen in Sydney, Wednesday, January 3, 2024.  (AAP Image/Steven Saphore via Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Bursa saham Australia bergerak menguat pada perdagangan Selasa (25/11/2025), ditopang kenaikan pada saham-saham tambang dan emas yang mampu mengimbangi tekanan dari sektor perbankan.

Investor juga bersiap menantikan rilis data inflasi terbaru yang diperkirakan akan mempengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat.

Melansir Reuters, Indeks S&P/ASX 200 naik 0,2% ke level 8.538,2 pada pukul 23.31 GMT. Sehari sebelumnya, indeks acuan tersebut melonjak 1,3% dan mencatat reli harian terkuat dalam lebih dari empat bulan.

Baca Juga: Harga Bitcoin Anjlok! Apa yang Sebenarnya Sedang Terjadi?

Biro Statistik Australia dijadwalkan merilis data inflasi bulanan versi lengkap yang baru pada Rabu, menggantikan seri lama yang hanya mencakup sebagian komponen.

Meski data tersebut belum menjadi acuan utama bagi Reserve Bank of Australia (RBA), pasar tetap mencermati pergerakan harga di sektor perumahan dan jasa pasar untuk mendapatkan sinyal inflasi yang lebih jelas.

Kontrak swap pasar uang mengindikasikan peluang pemangkasan suku bunga pada Mei tahun depan masih kecil, dengan probabilitas sekitar 40%.

Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebelumnya memudar setelah inflasi kuartal lalu melonjak dan memicu kekhawatiran akan perlambatan penurunan suku bunga.

Saham sektor keuangan yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga turun 0,6%, seiring pelemahan empat bank besar Australia yang terkoreksi antara 0,1% hingga 1%.

Bendigo and Adelaide Bank menjadi yang paling tertekan, anjlok hingga 6,7%, setelah mengungkapkan adanya kelemahan dalam pengendalian anti pencucian uang dan pendanaan terorisme (AML/CTF) yang menimbulkan risiko pada kerangka pengawasan bank tersebut.

Sementara itu, saham penambang yang bergantung pada permintaan ekspor China naik 1,4%, didorong rebound harga bijih besi pada Senin setelah munculnya sinyal dukungan kebijakan dari Beijing.

BHP masih melanjutkan penguatannya dan naik 0,5%, sehari setelah raksasa tambang tersebut resmi membatalkan penawaran final untuk mengakuisisi Anglo American. Kompetitornya, Rio Tinto, melonjak lebih dari 2%.

Baca Juga: Siap-Siap! Elon Musk Ramalkan Pekerjaan Akan Punah dalam 20 Tahun

Saham-saham emas juga ikut menguat signifikan, naik 3,3% dan menuju performa harian terbaik dalam dua pekan.

Kenaikan ini dipicu lonjakan harga emas lebih dari 1% semalam, seiring meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve dapat memangkas suku bunga pada Desember. Northern Star Resources tercatat naik hampir 3%.

Di Selandia Baru, indeks acuan S&P/NZX 50 turut menguat 0,3% ke 13.539,83. Bank sentral negara tersebut akan menggelar pertemuan kebijakan pada Rabu, dengan pasar sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Selanjutnya: Harga Bitcoin Anjlok! Apa yang Sebenarnya Sedang Terjadi?

Menarik Dibaca: Melorot, Cek Harga Emas Galeri 24 dan UBS di Pegadaian Hari Ini Selasa (25/11)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×