Bursa Global: Dolar dan Treasury Lesu Setelah Trump Pecat Gubernur The Fed Lisa Cook

Selasa, 26 Agustus 2025 / 08:32 WIB

ILUSTRASI. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan obligasi pemerintah AS (Treasuries) melemah dalam perdagangan Asia pada Selasa (26/8/2025)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/22/09/2020.

Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan obligasi pemerintah AS (Treasuries) melemah dalam perdagangan Asia pada Selasa (26/8/2025).

Pelemahan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan pencopotan Gubernur The Fed Lisa Cook, langkah yang dinilai semakin merusak kepercayaan terhadap aset keuangan AS.

Dolar melemah terhadap yen dan euro setelah Trump melalui media sosial menyatakan telah memberhentikan Cook dari jajaran dewan gubernur The Fed.

Keputusan tersebut menambah panjang daftar serangan Trump terhadap independensi bank sentral.

Di pasar saham, bursa Asia mengikuti jejak pelemahan Wall Street karena ketidakpastian mengenai prospek pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Kontrak berjangka saham AS juga ikut melemah.

“Semua ini, termasuk tarif, hanya menambah alasan mengapa AS tidak bisa dipercaya,” ujar Bart Wakabayashi, Kepala Cabang Tokyo State Street.

“Tidak ada kredibilitas. Padahal itu yang menjadi dasar AS sebagai investasi paling aman di dunia. Investor yang bertanggung jawab pasti akan berhati-hati.”

Dolar AS turun 0,4% menjadi 147,24 yen. Euro naik 0,3% ke posisi US$ 1,165.

Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun naik tipis ke 4,2887%, dari 4,275% pada penutupan sebelumnya.

Trump dalam surat yang diunggah di platform Truth Social menyebut adanya cukup bukti bahwa Lisa Cook memberikan pernyataan palsu pada aplikasi pinjaman hipotek. Cook sebelumnya dijadwalkan menjabat hingga 2038.

Langkah ini dinilai bisa mempercepat upaya Trump merombak komposisi The Fed.

Sebelumnya, Trump juga kerap mengancam akan memecat Ketua The Fed Jerome Powell, meski belakangan mundur dari ancaman tersebut karena masa jabatan Powell akan segera berakhir pada Mei 2026.

Di pasar saham Asia, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,2%, sedangkan indeks Nikkei Jepang merosot 1,3%.

Sejumlah lembaga keuangan besar, termasuk Barclays, BNP Paribas, dan Deutsche Bank, kini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada September.

Menurut CME FedWatch Tool, pasar memperkirakan peluang pemangkasan sebesar 84%.

Namun, data ekonomi AS yang akan dirilis sebelum pertemuan The Fed 16–17 September masih bisa mempengaruhi keputusan.

Data Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index bulan Agustus, yang akan dirilis Jumat (29/8), menjadi indikator inflasi favorit The Fed.

Sementara itu, harga minyak mentah (WTI) turun 0,4% ke US$ 64,56 per barel. Harga emas menguat tipis menjadi US$ 3.378,09 per troi ons. Kontrak berjangka S&P 500 e-minis turun 0,17% ke level 6.444,5.