kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.378   49,00   0,30%
  • IDX 7.859   -31,86   -0,40%
  • KOMPAS100 1.103   -7,60   -0,68%
  • LQ45 822   -6,76   -0,82%
  • ISSI 265   -0,92   -0,35%
  • IDX30 425   -3,33   -0,78%
  • IDXHIDIV20 494   -1,99   -0,40%
  • IDX80 124   -0,75   -0,60%
  • IDXV30 131   0,35   0,27%
  • IDXQ30 138   -0,83   -0,60%

Pidato Terakhir Powell Sebagai Ketua The Fed: Pasar Rally, Ketidakpastian Masih Besar


Sabtu, 23 Agustus 2025 / 05:39 WIB
Pidato Terakhir Powell Sebagai Ketua The Fed: Pasar Rally, Ketidakpastian Masih Besar
ILUSTRASI. Investor menyambut pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole dengan optimisme, setelah ia memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor menyambut pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell di Simposium Ekonomi Jackson Hole dengan optimisme, setelah ia memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga pada September.

Namun, di balik euforia tersebut, sebagian pelaku pasar tetap berhati-hati karena khawatir ekonomi AS menghadapi risiko stagflasi, kombinasi pertumbuhan lemah dan inflasi tinggi.

Dalam pidato terakhirnya sebagai Ketua The Fed, Powell berusaha menyeimbangkan risiko pelemahan pasar tenaga kerja dengan kekhawatiran inflasi yang masih membandel.

Baca Juga: Wall Street Bersorak Jumat (22/8): Dow Catat Rekor, Usai Isyarat Powell

Ia menegaskan arah kebijakan tetap bergantung pada data, meskipun pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga pada pertemuan September semakin besar.

“Powell seolah mengunci pemangkasan September, dan kepastian itu menyebar positif ke pasar global,” ujar Matthew Miskin, Co-Chief Investment Strategist di Manulife John Hancock Investments pada Jumat (22/8/2025).

“Tapi yang jadi pertanyaan adalah apa yang terjadi setelah September. Saya rasa pasar sudah terlalu jauh berekspektasi.”

Pasar Bereaksi Positif

Pidato Powell datang setelah laporan ketenagakerjaan Juli yang lemah dan revisi turun signifikan pada data bulan sebelumnya.

Hal ini memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga dari level saat ini di kisaran 4,25%–4,5%.

Baca Juga: Pidato Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole Dongkrak Harga Emas

Sebelum pidato, probabilitas pemangkasan suku bunga seperempat poin pada September berada di 70%. Data LSEG menunjukkan angka itu melonjak menjadi 80% pada Jumat malam.

Dampaknya, imbal hasil obligasi pemerintah AS turun: yield Treasury 2 tahun melemah 10 basis poin ke 3,69%, sementara yield 10 tahun turun hampir 8 basis poin ke 4,26%.

Saham di Wall Street pun melonjak. Dow Jones Industrial Average mencetak rekor penutupan baru, S&P 500 naik 1,47% mendekati level tertinggi sepanjang masa.

Sementara indeks Russell 2000 yang sensitif terhadap suku bunga melesat 3,8%. Saham properti juga terdongkrak, dengan indeks perumahan PHLX naik 4,6%.

“Komentar Powell adalah musik di telinga pasar,” kata Angelo Kourkafas, Senior Investment Strategist di Edward Jones, St. Louis.

“Ekspektasi pelonggaran kebijakan memberi dukungan pada valuasi tinggi saham saat ini.”

Baca Juga: Harga Bitcoin Melonjak Usai Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Bayangan Stagflasi

Meski pasar merayakan, sebagian analis memperingatkan tanda-tanda stagnasi ekonomi.

“Kekhawatiran stagflasi makin meningkat,” ujar Drew Matus, Chief Market Strategist di Metlife Investment Management.

“Inflasi kemungkinan masih akan bertahan, sementara pertumbuhan ekonomi tidak akan terasa kuat.”

Tom Graff, CIO Facet, menambahkan, “Pemangkasan suku bunga saja tidak cukup menopang reli saham. Jika ekonomi benar-benar melambat dan pasar tenaga kerja terus melemah, risiko koreksi masih besar.”

Baca Juga: Pidato Lengkap Ketua The Fed Jerome Powell di Simposium Jackson Hole

Tekanan Politik dan Kekhawatiran Independensi The Fed

Pidato Powell juga memicu pelemahan tajam dolar AS. Indeks dolar turun 1% terhadap sekeranjang mata uang utama, karena ekspektasi suku bunga lebih rendah mengurangi daya tarik greenback.

“Perbedaan suku bunga kini tidak lagi mendukung dolar,” jelas Karl Schamotta, Chief Market Strategist Corpay.

Selain faktor ekonomi, pasar juga menyoroti tekanan politik dari Gedung Putih. Presiden Donald Trump belakangan mendesak Powell untuk lebih agresif memangkas suku bunga, bahkan mendorong Gubernur The Fed Lisa Cook untuk mundur.

Trump bahkan mengancam akan memecat Cook terkait isu pinjaman hipotek.

“Pernyataan Trump kembali memicu kekhawatiran atas independensi The Fed,” kata Helen Given, Director of Trading di Monex USA.

Selanjutnya: Wall Street Bersorak Jumat (22/8): Dow Catat Rekor, Usai Isyarat Powell

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Sabtu 23 Agustus 2025: Karier & Keuangan Leo Bersinar




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×