Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Bursa saham Hong Kong atau Hong Kong Stock Exchange (HKSE) bersiap untuk melonggarkan peraturan agar memungkinkan perusahaan bioteknologi untuk menjual saham sebelum menghasilkan pendapatan apa pun. Perusahaan-perusahaan bioteknologi pun bersiap untuk bergegas masuk.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (22/3), puluhan produsen obat tahap awal dan perusahaan biotek lainnya berencana untuk mendaftar di HKSE selama dua tahun ke depan, kata eksekutif, bankir dan investor. Pasalnya, HKSE sedang mendorong perubahan peraturan, yang disebut perubahan terbesar dalam beberapa dekade.
Hong Kong Exchanges & Clearing Ltd. diharapkan untuk menyelesaikan aturan tersebut pada akhir April 2018 yang akan memungkinkan perusahaan-perusahaan bioteknologi yang belum menghasilkan pendapatan atau laba mampu mencatatkan sahamnya di HKSE.
Persyaratan yang lebih longgar akan memberikan perusahaan-perusahaan biotek tahap awal opsi lain untuk mengumpulkan dana guna membantu membayar uji coba dan penelitian obat yang mahal dan memungkinkan mereka untuk memasuki kumpulan investor yang lebih luas, termasuk yang berasal dari China.
Kelonggaran ini akan menjadikan HKSE bursa kedua setelah NASDAQ yang membolehkan perusahaan bioteknologi yang belum mencatatkan pendapatan mendaftar di bursa saham.
Namun, bukan berarti HKSE membuka pintu selebar-lebarnya. Chief Executive Officer (CEO) HKSE, Charles Li mengatakan bahwa mendaftar di HKSE bukan berarti "free for all". Ia menegaskan, tetap perlu ada persyaratan utama.
Ia mengatakan, salah satu persyaratannya adalah, perusahaan-perusahaan bioteknologi pra-pendapatan harus berhasil menyelesaikan uji coba obat fase-1 untuk bisa mendaftar.