Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Bursa saham Korea Selatan menguat pada perdagangan Senin (8/9/2025), ditopang reli saham sektor konstruksi setelah pemerintah meluncurkan kebijakan baru untuk mengatasi kekurangan perumahan di Seoul.
Namun, saham otomotif tertekan akibat kekhawatiran produksi pasca-penggerebekan pabrik Hyundai di Amerika Serikat.
Indeks acuan KOSPI naik 9,38 poin atau 0,29% ke level 3.214,50 pada pukul 10.56 waktu setempat.
Sektor konstruksi menjadi penopang utama kenaikan indeks dengan penguatan 1,6%. Sentimen positif muncul setelah pemerintah pada Minggu mengumumkan paket kebijakan pembangunan perumahan yang lebih terjangkau dengan memanfaatkan lahan milik pengembang BUMN.
Baca Juga: Saham Korea Selatan Melemah, Tekanan dari Sektor Chip Membayangi Reli Produsen Mobil
Saham Taeyoung Engineering & Construction melesat 5,72%, GS Engineering & Construction naik 1,71%, dan Daewoo Engineering & Construction menguat 1,06%.
Sebaliknya, saham Hyundai Motor turun 1,14% dan Kia Corp melemah 1,59%. Tekanan ini muncul setelah penggerebekan di fasilitas manufaktur Hyundai di AS pekan lalu memicu kekhawatiran risiko bisnis dan potensi keterlambatan produksi.
Dari emiten besar lainnya, saham Samsung Electronics naik 0,58%, SK Hynix menguat 1,83%, LG Energy Solution bertambah 0,44%, POSCO Holdings naik 1,27%, dan Samsung BioLogics menguat tipis 0,10%.
Secara keseluruhan, dari 929 saham yang diperdagangkan, 533 menguat, 347 melemah, sementara sisanya stagnan. Investor asing tercatat sebagai pembeli bersih senilai 124,6 miliar won atau sekitar US$ 89,7 juta.
Baca Juga: Bursa Saham Korea Selatan Rontok 3% Diseret Tarif AS dan Revisi Pajak Domestik
Di pasar valuta, won Korea ditutup di level 1.388,0 per dolar AS, menguat tipis 0,03% dibanding penutupan sebelumnya di 1.388,4.
Sementara itu, di pasar obligasi, kontrak berjangka obligasi pemerintah tiga tahun untuk pengiriman September naik 0,04 poin menjadi 107,26.
Imbal hasil obligasi tiga tahun turun 1,5 basis poin menjadi 2,452%, sedangkan imbal hasil obligasi acuan 10 tahun turun 1,1 basis poin ke level 2,843%.