Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Indeks saham Korea Selatan anjlok hingga 3% pada perdagangan Jumat (1/8/2025), mencatatkan penurunan harian terbesar dalam hampir empat bulan terakhir.
Sentimen negatif dipicu oleh kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat (AS) serta rencana pemerintah Korea Selatan untuk merevisi kembali pemotongan pajak yang sempat diberikan.
Baca Juga: Bursa Asia Terpukul Setelah AS Naikkan Tarif, Pasar Tunggu Data Tenaga Kerja AS
Berdasarkan data Reuters pukul 01.29 GMT, indeks KOSPI melemah 99,78 poin atau 3,07% ke level 3.145,66. Ini menjadi pelemahan harian terbesar sejak 7 April lalu.
Penurunan tajam ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif timbal balik atas impor dari puluhan negara mitra dagang.
Termasuk di antaranya, Korea Selatan yang kini dikenakan tarif 15%, lebih tinggi dari tarif sebelumnya 10%, meski lebih rendah dari ancaman sebelumnya sebesar 25%.
Di sisi lain, pemerintah Korea Selatan juga mengumumkan rencana untuk membatalkan sejumlah pemotongan pajak yang baru saja diterapkan.
Termasuk pemotongan pajak penghasilan korporasi dan insentif pajak investasi di pasar saham.
Baca Juga: PMI Manufaktur China Turun ke 49,5 di Juli, Tanda Lesunya Aktivitas Pabrik
"Langkah ini bisa berdampak besar terhadap kredibilitas pemerintah dalam upaya menghidupkan kembali pasar saham dan mengatasi fenomena Korea Discount," kata Han Ji-young, analis dari Kiwoom Securities.
Sentimen negatif ini juga mendorong aksi jual besar-besaran oleh investor asing, yang tercatat melepas saham senilai 317,8 miliar won (sekitar US$ 227 juta).
Saham-saham unggulan berguguran. Raksasa chip Samsung Electronics turun 1,40%, sementara SK Hynix ambruk 5,12%. LG Energy Solution turun 1,05%, dan saham POSCO Holdings terkoreksi 4,38%.
Sektor keuangan juga terpukul, dengan saham perusahaan sekuritas turun 5,08% dan kelompok finansial anjlok 3,86%.
Baca Juga: Gedung Putih Merilis Detail Lanskap Perdagangan Global, Kanada Kena Hantam Tarif 35%
Dari total 932 saham yang diperdagangkan, hanya 36 saham yang mencatatkan kenaikan, sementara 880 saham melemah.
Sementara itu, nilai tukar won Korea juga ikut tertekan, melemah 0,39% ke level 1.397,5 per dolar AS.
Imbal hasil obligasi negara bertenor tiga tahun naik 1 basis poin ke 2,473%, dan yield obligasi 10 tahun naik 2,3 basis poin ke 2,813%.