Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Perusahaan produsen mobil listrik terbesar asal China, BYD Co. siap untuk menyalip Tesla Inc. sebagai penjual kendaraan listrik terbesar di dunia. BYD memiliki daya tarik yang lebih besar di pasar global, sehingga bisa mendorong penjualan yang lebih besar pula.
Dikutup dari Bloomberg, BYD hampir saja menggeser posisi Tesla pada kuartal terakhir setelah Tesla melakukan penghentian produksi yang menyebabkan penurunan pengiriman selama lebih dari satu tahun terakhir.
BYD telah menjual 431.603 kendaraan listrik di pasar global selama kuartal ketiga 2023, alias naik 23% secara kuartalan. Sementara Tesla mengirimkan 435.059 mobil secara global pada kuartal tersebut.
Kepala Eksekutif Snow Bull Capital yang juga memiliki saham di kedua produsen mobil EV tersebut, yaki Taylor Ogan memproyeksikan BYD akan menjual lebih banyak kendaraan EV dibanding Tesla pada kuartal keempat ini.
Baca Juga: Harga Beras Impor Meroket, Masyarakat Malaysia Berebut Beras Lokal
BYD memiliki daya tarik yang besar karena menjual mobil dengan harga terjangkau kepada masyarakat. Maklum saja BYD adalah produsen kendaraan EV yang juga membuat baterai dan chip smeikonduktornya sendiri.
Alhasil permintaan meningkat dan penjualan ikut melonjak. Penjualan mobil hibrida juga membantu BYD mengukuhkan posisinya sebagai merek mobil terlaris di China.
Yang terbaru, BYD telah menambahkan dua merek mobil listrik mewahnya yakni Yangwang dan Fang Cheng Bao, untuk menembus kategori harga 1 juta yuan ($137.000). Harga tersebut lebih murah dua kali lipat dari kendaraan kelas atas sebelumnya.
Perusahaan ini juga mendorong dua model yang lebih murah yakni Seagull dan Dolphin, untuk menyaingi para pesaingnya. sehingga menambah dominasinya di pasar Tiongkok.
Selain penjualan di dalam negeri, pertumbuhan penjualan ekspor juga telah membantu BYD masuk pangsa pasar yang lebih besar. Setidaknya ekspor menyumbang 9% dari penjualan kuartal ketiga BYD, bahkan naik dari 5% pada kuartal kedua sebelumnya.
Baca Juga: Jepang Tegaskan Keputusan Intervensi Pasar Akan Berdasarkan pada Volatilitas Valas
Analis Joanne Chen memprediksi ini akan menjadi pendorong volume utama pada tahun depan karena BYD memperluas kehadiran globalnya dengan lebih banyak mobil listrik baru.
Namun, saat ini BYD dan Tesla berada di bawah pengawasan para pejabat Eropa, yang mana mereka berpendapat bahwa subsidi kendaraan EV yang diberikan china telah merugikan produsen mobil Eropa.