Cadangan Devisa China Tembus US$ 2 Triliun

Sumber: Bloomberg |

BEIJING. Cadangan devisa China mencapai US$ 2 triliun untuk yang pertama kalinya; menekankkan kesulitan pemerintah untuk menemukan tempat untuk membenamkan dana ini.

Cadangan devisa ini naik US$178 miliar di kuartal kedua tahun ini menjadi US$ 2,132 triliun. People’s Bank of China menyatakan hal tersebut, Rabu (15/7). Bandingkan dengan perolehan pada kuartal sebelumnya yang hanya US$ 7,7 miliar saja.

Bulan lalu, Gubernur Bank Sentral China Zhou Xiaochuan telah mengesampingkan perubahan yang bisa terjadi mendadak terhadap cadangan devisa tersebut. Sementara itu Perdana Menteri China Wen Jiabao mulai mencermati bahwa kemungkinan surat berharga China senilai US$ 763,5 miliar nilainya anjlok lantaran AS menjual utang dalam jumlah yang cukup besae untuk mendanai stimulus.

"Tak bisa dielakkan, China akan melanjutkan investasinya dalam bentuk surat berharga karena curamnya skala dari cadangan devisa itu," kata Ken Peng, Economist Citigroup Inc. di Beijing. Menurutnya, diversifikasi akan terjadi dalam tahapan yang cukup lambat, dengan komoditi sebagai alternatif yang paling diminati.

Angka yang dirilis oleh pemerintah ini sejalan dengan prediksi ekonom yang disurvei oleh Bloomberg akhir pekan lalu.

Menurut perkiraan tengah ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, cadangan devisa ini meningkat dari US$ 67,8 miliar menjadi US$ 2,022 triliun per 30 Juni lalu; dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Angka ini bisa dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang hanya memiliki cadangan devisa US$ 7 miliar saja. Bank sentral kemungkinan akan merilis data pasti mengenai cadangan devisa ini pada hari ini atau minggu depan.