kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   23.000   0,97%
  • USD/IDR 16.617   -4,00   -0,02%
  • IDX 8.051   -15,35   -0,19%
  • KOMPAS100 1.106   2,18   0,20%
  • LQ45 772   0,26   0,03%
  • ISSI 289   -0,19   -0,07%
  • IDX30 404   0,55   0,14%
  • IDXHIDIV20 454   -1,30   -0,29%
  • IDX80 122   0,02   0,02%
  • IDXV30 130   -0,81   -0,62%
  • IDXQ30 128   0,67   0,53%

Cadangan Emas Italia Tembus Rp4.974 Triliun, Terbesar ke-3 di Dunia


Rabu, 15 Oktober 2025 / 17:31 WIB
Cadangan Emas Italia Tembus Rp4.974 Triliun, Terbesar ke-3 di Dunia
ILUSTRASI. Italia, kerap menjadi sorotan pasar akibat krisis utang dan perbankan, kini tengah menikmati keuntungan besar dari lonjakan harga emas dunia.. REUTERS/Angelika Warmuth


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Italia, yang selama bertahun-tahun kerap menjadi sorotan pasar akibat krisis utang dan perbankan, kini tengah menikmati keuntungan besar dari lonjakan harga emas dunia.

Bank Sentral Italia (Bank of Italy) tercatat memiliki 2.452 ton emas, menjadikannya pemilik cadangan emas terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Jerman.

Dengan harga emas yang saat ini mencapai rekor tertinggi, nilai cadangan tersebut diperkirakan mencapai US$300 miliar atau sekitar Rp4.974 triliun (kurs US$1 = Rp16.580).

Angka ini setara dengan 13% dari total output nasional Italia pada 2024, menurut perhitungan Reuters.

Jejak Sejarah: Dari Rampasan Perang ke Simbol Ketahanan

Kecintaan Italia terhadap emas telah berakar sejak ribuan tahun lalu. Bangsa Etruscan telah menguasai teknik pengelasan manik-manik emas jauh sebelum kejayaan Romawi.

Baca Juga: Harga Emas Terus Ukir ATH Baru, Cermati Rekomendasi Emiten Produsen Emas Berikut!

Di era Julius Caesar, koin emas aureus menjadi fondasi moneter Kekaisaran Romawi, sementara di abad pertengahan, fiorino Florentine berperan seperti dolar di zaman modern.

Namun, kebijakan emas Italia modern banyak dipengaruhi oleh pengalaman pahit di masa Perang Dunia II. Pasukan Nazi, dengan bantuan rezim fasis Italia, merampas sekitar 120 ton emas, meninggalkan hanya 20 ton saat perang berakhir.

Dalam masa “keajaiban ekonomi” pascaperang, Italia bangkit sebagai ekonomi berbasis ekspor. Arus masuk dolar AS dari perdagangan kemudian sebagian dikonversi menjadi emas.

Pada tahun 1960, cadangan emas Italia sudah mencapai 1.400 ton, termasuk tiga perempat emas rampasan yang berhasil direbut kembali pada tahun 1958.

Emas: “Peralatan Perak Keluarga” Italia

Krisis minyak pada 1970-an membawa ketidakpastian global yang mengguncang ekonomi Italia. Ketidakstabilan politik dan sosial membuat investor menilai negara ini berisiko tinggi.

“Ketidakstabilan moneter ekstrem mendorong bank sentral di negara-negara Barat membeli emas — simbol utama stabilitas keuangan,” ujar Stefano Caselli, Dekan SDA Bocconi School of Management di Milan.

Untuk menutupi defisit anggaran, Italia bahkan pernah menggunakan 41.300 batang emas sebagai jaminan pinjaman senilai US$2 miliar dari Bundesbank Jerman pada 1976 — setara sekitar Rp33,16 triliun dengan kurs saat ini.

Baca Juga: Emas Cetak Rekor Baru di Atas US$4.200, Didorong Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Namun berbeda dari Inggris atau Spanyol, Italia tidak pernah menjual emasnya, bahkan saat krisis utang 2008 melanda.

“Emas adalah seperti peralatan perak keluarga — atau jam tangan kakek yang berharga — cadangan terakhir di masa krisis yang mengguncang kepercayaan internasional,” tulis Salvatore Rossi, mantan Wakil Gubernur Bank of Italy, dalam bukunya Oro (Emas) tahun 2018.

Cadangan Emas di Era Modern

Di tengah ketidakpastian global saat ini, banyak bank sentral kembali menimbun emas sebagai pelindung nilai terakhir.

“Keputusan historis Bank of Italy terasa sangat relevan saat ini,” kata Caselli. “Kita kembali ke situasi seperti dulu.”

Menurut data World Gold Council, emas menyumbang 75% dari total cadangan resmi Italia, jauh di atas rata-rata zona euro yang hanya 66,5%.

Sekitar 1.100 ton emas disimpan di brankas bawah tanah Palazzo Koch, markas Bank of Italy yang berlokasi tak jauh dari Colosseum, Roma. Jumlah serupa disimpan di Amerika Serikat, sementara sebagian kecil berada di Inggris dan Swiss.

Menariknya, Italia juga merupakan salah satu eksportir perhiasan emas terbesar di dunia, dengan pusat produksi di Arezzo, Alessandria, dan Vicenza. Merek-merek mewah seperti Bulgari, Buccellati, dan Damiani turut mengharumkan nama Italia di pasar global.

Tekanan Utang Publik dan Seruan untuk Menjual Emas

Meskipun cadangan emasnya bernilai fantastis, Italia masih bergulat dengan utang publik lebih dari €3 triliun (sekitar US$3,49 triliun atau Rp57.848 triliun), setara 137,4% dari PDB.

Baca Juga: Potensi Profit 50% Setahun, Cek Kalkulasi Untung Rugi Investasi Emas Antam

Seruan untuk menjual sebagian emas demi mengurangi utang atau membiayai layanan publik terus muncul, namun hingga kini belum berhasil.

“Menjual bahkan separuh dari cadangan emas tidak akan menyelesaikan masalah utang Italia,” ujar Giacomo Chiorino, Kepala Analisis Pasar di Banca Patrimoni Sella & C.

Bank of Italy sendiri tidak memberikan komentar terkait kebijakan emasnya. Namun para ekonom sepakat, di tengah ketegangan geopolitik dan munculnya aset digital seperti stablecoin dan kripto, emas tetap menjadi aset paling aman.

“Ketika dunia sedang berubah dan harga pasar mencapai level belum pernah terjadi sebelumnya, bank sentral kini memegang aset terpanas di dunia,” pungkas Caselli. “Mereka benar untuk tidak menjualnya.”

Selanjutnya: Ditjen Pajak: 527 Pemda Sudah Sepakat Tukar Data Perpajakan

Menarik Dibaca: Ditusi Berawal dari Toko Komunitas Gamer Jadi Platform Top Up Game




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×