kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cao Cao incar penggalangan dana baru guna saingi Didi di pasar ride-hailing


Senin, 27 September 2021 / 09:54 WIB
Cao Cao incar penggalangan dana baru guna saingi Didi di pasar ride-hailing
ILUSTRASI. Logi Geely, induk usaha dari Cao Cao Mobility


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unit ride-hailing dari Zhejiang Geely Holding Group Co, Cao Cao Mobility, dalam pembicaraan dengan investor untuk putaran pendanaan lain sebagai upaya menyaingi pemimpin pasar yang dominan, Didi Chuxing Inc.

Kepala Eksekutif Cao Cao Mobility Gong Xin mengungkapkan, putaran penggalangan dana tersebut dapat diselesaikan pada paruh pertama tahun 2022. Hal itu terjadi setelah perusahaan tersebut sukses mengumpulkan sekitar US$ 588 juta dari pendanaan milik negara termasuk Suzhou Xiangcheng Financial Holding Group dan Suzhou High-Speed Rail New City Group awal bulan ini.

Mengutip Bloomberg, pendanaan itu merupakan upaya Cao Cao untuk menyaingi Didi yang saat ini menguasai 80% pasar ride-hailing China.

Banyak pihak menilai, momentum ini dinilai tepat karena posisi DIdi sedang rentan setelah mendapat tindakan keras dari pemerintah China, yang diikuti dengan denda senilai US$ 4,4 miliar.

Platform Didi juga telah dihapus dari toko aplikasi sejak bulan Juli. China pun memerintahkan agar Didi memperkuat perlindungan data pengguna dan mengatasi penggunaan driver yang tidak berlisensi. Perusahaan yang sudah go public di bursa AS itu juga menghadapi hukuman mulai dari denda multi-miliar dolar hingga penghapusan paksa atau diambil di bawah kendali negara.

Cao Cao, saat ini  berada di urutan kedua pada pasar ride-heiling di China setelah beroperasi di 62 kota. Pangsa pasar Cao Cao ada dalam kisaran 15% hingga 30%.

Perlahan tapi pasti, kebijakan pemerintah China terhadap Didi mulai menguntungkan Cao Cao. Lihat saja, jumlah perjalanan Cao Cao naik dua kali lipat pada bulan September, dari rata-rata selama bulan Maret dan April silam.

Baca Juga: Produsen mobil listrik, Polestar, akan melantai di bursa melalui skema SPAC

"Bisnis ride-hailing memiliki potensi besar. Pengembangan pasar membutuhkan dukungan finansial. Ke depan kami akan menarik lebih banyak investor untuk bergabung, terutama investor strategis,” ungkap Gong.

Gong pun tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan dapat melepas saham dalam mekanisme penawaran umum saham perdana atawa initial public offering (IPO) dalam lima tahun ke depan. Tetapi dia menegaskan, perusahaan belum memutuskan lokasi untuk IPO tersebut.

Selain itu, Cao Cao juga berencana untuk meningkatkan jumlah perjalanan harian sepuluh kali lipat menjadi lebih dari 10 juta dan menargetkan ekspansi ke Amerika Selatan, Asia Tenggara dan Eropa mulai awal tahun depan.

Dengan pemerintah juga menindak bagaimana raksasa teknologi mengumpulkan dan menggunakan sejumlah besar data pengguna yang mereka kumpulkan, Gong mengatakan unit ride-hailing sedang melakukan upaya bersama untuk memastikan keamanan data dan mencegah kebocoran privasi penumpang.

Pendiri Geely Li Shufu saat ini memang dikabarkan sedang berencana untuk mengubah bisnisnya dari produsen mobil menjadi penyedia layanan transportasi penuh. Tak hanya bisnis ride-hailing, Geely juga menawarkan layanan pertukaran baterai 60 detik untuk membuat EV mengemudi lebih efisien, dan bekerja pada taksi terbang.

Geely yang telah mengembangkan mobil khusus untuk armada Cao Cao juga akan meluncurkan Maple S60 EV bulan depan yang sekitar 40% lebih murah daripada model saingannya.

“Sebuah kendaraan yang direncanakan untuk tahun 2024 akan menghilangkan kursi penumpang depan untuk memungkinkan lebih banyak ruang di belakang, dengan layar dan bahkan mesin penjual otomatis untuk digunakan para penumpang,” pungkas Gong.

Selanjutnya: Harga minyak reli untuk hari kelima, Brent dekati US$ 80 per barel di pagi ini (27/9)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×