Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Minimalis adalah gaya hidup yang menekankan kesederhanaan dan kesengajaan, dengan fokus pada harta benda penting.
Gaya hidup minimalis juga memiliki hubungan yang kuat dengan membangun kekayaan.
Mengadopsi prinsip-prinsip minimalis dalam kehidupan finansial dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, mendorong pengeluaran yang penuh kesadaran, dan membuka jalan menuju tercapainya kebebasan finansial.
Menganut minimalis finansial berarti mengelola uang Anda secara sengaja, memprioritaskan pengeluaran penting, dan menghilangkan kekacauan finansial.
Pendekatan ini menawarkan banyak manfaat, termasuk mengurangi stres finansial, meningkatkan tabungan, dan kemampuan untuk berinvestasi dalam pengalaman atau aset yang bermakna yang sejalan dengan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang Anda.
Minimalis dapat menjadi peta jalan untuk membangun kekayaan yang berkelanjutan dengan berfokus pada apa yang benar-benar penting.
Baca Juga: Cara Agar Punya Penghasilan Melampaui Pekerja Kantoran ala Robert Kiyosaki
Memahami Minimalisme Finansial
Minimalisme finansial melibatkan penerapan prinsip-prinsip inti minimalis pada kehidupan finansial Anda.
Artinya, bersikaplah sungguh-sungguh tentang cara Anda memperoleh, membelanjakan, menabung, dan menginvestasikan uang Anda.
Para penganut gaya hidup minimalis berusaha menyederhanakan keuangan mereka dengan mengidentifikasi dan menghilangkan pengeluaran yang tidak perlu, berfokus pada kebutuhan penting, dan menyelaraskan pengeluaran dengan nilai-nilai dan tujuan jangka panjang mereka.
Mengutip New Trader U, berikut cara kaya raya dengan gaya hidup minimalis:
1. Menilai dan Melacak Kebiasaan Belanja
Langkah pertama dalam membangun kekayaan melalui gaya hidup minimalis adalah memahami pola pengeluaran Anda saat ini.
Luangkan waktu untuk meninjau pengeluaran Anda secara menyeluruh, melacak setiap uang yang masuk dan keluar dari rekening Anda.
Proses ini akan membantu Anda mengidentifikasi area-area di mana Anda mungkin terlibat dalam pengeluaran yang tidak perlu atau tidak masuk akal.
Baca Juga: Daftar Terbaru Orang Terkaya di Indonesia, Hartono Bersaudara Masih di Puncak