kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

CDC: Masker ganda yang pas di wajah efektif mengurangi penyebaran Covid-19


Kamis, 11 Februari 2021 / 10:14 WIB
CDC: Masker ganda yang pas di wajah efektif mengurangi penyebaran Covid-19
ILUSTRASI. Anthony Fauci,?direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) AS menggunakan masker ganda.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Penelitian terbaru dari Centers of Disease Control and Prevention (CDC) AS mengungkap bahwa penggunaan masker ganda yang berukuran pas di wajah kemungkinan secara signifikan mengurangi risiko penularan virus corona.

Dilansir dari Reuters, CDC sejak bulan Januari lalu telah melakukan sejumlah eksperimen mengenai cara penggunaan masker yang benar untuk mencegah penularan. 

Dari serangkaian percobaan, menggunakan masker kain di atas masker medis tiga lapis dan mengencangkan masker ke wajah dinilai paling baik.

Mereka menemukan bahwa kedua metode tersebut membantu mengurangi paparan aerosol hingga lebih dari 90% dalam uji coba di laboratorium.

"Eksperimen ini menggarisbawahi bahwa masker berfungsi, dan bekerja paling baik jika ukurannya pas dan dikenakan dengan benar," ungkap Direktur CDC Rochelle Walensky.

Walensky menambahkan, segala alat yang bisa membantu mengencangkan masker ke wajah juga sangat baik untuk digunakan sehari-hari, terutama yang dapat digunakan berulang-ulang.

Baca Juga: Tak puas dengan temuan WHO, AS akan teliti secara independen asal-usul Covid-19

Dalam uji coba terpisah, penggunaan masker medis tanpa pengencang hanya mampu menahan 42,0% partikel dari simulasi batuk. Sementara masker kain saja mampu memblokir 44,3%. partikel aerosol.

Jika kedua jenis masker digabungkan, kemampuan blokirnya mencapai 92,5% partikel aerosol yang keluar saat seseorang batuk.

Melalui penelitian ini CDC berusaha mengedukasi masyarakat dunia untuk mulai memperhatikan cara penggunaan masker yang benar. Tidak hanya soal jenis bahan, namun juga penggunaan yang pas dan menutupi daerah pernapasan wajah dengan rapat.

CDC juga meyakini bahwa penggunaan masker dengan tepat bisa membantu dunia untuk mengakhiri pandemi lebih cepat. Apalagi saat ini varian baru virus corona mulai menyebar dengan kemampuan penularan yang lebih kuat.

Selanjutnya: Waspada, 4 kondisi ini bisa semakin memparah Covid-19



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×