Sumber: Reuters | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. CEO Air France-KLM mengatakan pada hari Senin (20/10) bahwa maskapai penerbangan yang berbasis di Eropa Barat membutuhkan regulasi yang lebih menguntungkan karena kewajiban untuk terbang di sekitar wilayah udara Rusia menempatkan mereka pada posisi yang lebih tidak menguntungkan dibandingkan pesaing Tiongkok.
Dalam sebuah wawancara dengan Frankfurter Allgemeine Zeitung Jerman dan surat kabar Prancis Les Echos bersama dengan CEO Lufthansa Group Carsten Spohr, CEO Air France-KLM Ben Smith mengatakan bahwa harus menghindari Rusia menambah waktu penerbangan Eropa dan Asia antara dua hingga dua setengah jam.
Baca Juga: Bappeda: RAPBD Jakarta Tahun 2026 Turun Jadi Rp 81,28 Triliun
"Semua biaya yang timbul dari waktu penerbangan tambahan harus ditanggung. Selain itu, pelanggan tidak perlu menghabiskan dua jam tambahan untuk penerbangan yang sudah lama ke Asia," kata Smith, seraya menambahkan bahwa maskapai Tiongkok tidak perlu mengambil rute memutar tersebut.
Ia mengatakan bahwa akses yang lebih cepat ke Eropa yang dinikmati oleh maskapai Tiongkok merupakan "hadiah" sementara maskapai Barat menghadapi kerugian kompetitif.
Dalam wawancara tersebut, Smith dan Spohr mendukung usulan pemerintah AS untuk memblokir akses ke wilayah udara AS bagi maskapai penerbangan mana pun yang terus menggunakan wilayah udara Rusia.
Baca Juga: Tak Hanya Memberikan Perlindungan, Asei Berupaya Memperkuat Ekosistem Ekspor Nasional