Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panglima tertinggi militer Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, menyatakan bahwa pasukan Ukraina kini menguasai sekitar 90 kilometer persegi wilayah di Distrik Hlushkov, Oblast Kursk, Rusia.
Pernyataan mengejutkan ini menandai salah satu langkah paling berani Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai lebih dari tiga tahun lalu.
"Ini adalah tindakan preemptif kami untuk merespons kemungkinan serangan musuh," ujar Syrskyi, tanpa menjelaskan lebih rinci dalam pernyataan yang dirilis kantornya pada Minggu.
Ribuan Tentara Rusia Hadang di Kursk
Diperkirakan sekitar 10.000 tentara Rusia dikerahkan di wilayah Kursk untuk menghadang aktivitas Ukraina yang mulai menekan dari dalam wilayah Rusia. Menurut laporan militer Ukraina, operasi di Kursk berhasil mencegah Rusia memindahkan pasukan dalam jumlah besar ke Donetsk — salah satu titik terpanas dalam konflik.
Baca Juga: Serangan Udara Besar-besaran Rusia Guncang Kyiv: 14 Tewas, 44 Terluka
Saat ini, garis depan perang membentang sepanjang 1.200 kilometer, dan situasi di banyak sektor disebut masih sangat sulit. Meskipun Rusia mencatat kemajuan di beberapa titik sejak Mei dan Juni, militer Ukraina menyebut keberhasilan tersebut diraih dengan mengorbankan jumlah korban jiwa yang sangat tinggi dalam serangan-serangan kelompok kecil.
Ukraina Perkuat Pertahanan Udara
Sementara itu, Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina dengan serangan drone dan rudal, bahkan jauh dari garis depan.
Militer Ukraina menyebut bahwa mereka berhasil menembak jatuh sekitar 82% drone Shahed buatan Iran yang digunakan Rusia, namun menegaskan bahwa mereka membutuhkan lebih banyak sistem rudal permukaan-ke-udara untuk mempertahankan kota dan infrastruktur vital.
Ukraina juga mengembangkan penggunaan pesawat ringan dan drone interceptor untuk menangkal serangan skala besar yang melibatkan ratusan drone.
Serangan Balasan ke Dalam Wilayah Rusia
Selain bertahan, Ukraina juga aktif menyerang target ekonomi dan militer di wilayah Rusia. Antara Januari hingga Mei tahun ini, militer Ukraina mengklaim telah menyebabkan kerugian langsung lebih dari US$1,3 miliar terhadap industri kilang minyak, produksi bahan bakar, dan infrastruktur transportasi Rusia.
Baca Juga: Rusia Akan Merespons Serangan Ukraina Jika Dianggap Perlu
Kerugian tidak langsung bahkan diperkirakan mencapai US$9,5 miliar melalui destabilisasi industri minyak, gangguan logistik, dan penutupan paksa berbagai fasilitas.
Belum diketahui apakah kerusakan yang ditimbulkan oleh operasi rahasia "Spider's Web", yang menghancurkan sejumlah pesawat tempur Rusia, turut dimasukkan dalam estimasi tersebut.
Meski berhasil mempertahankan wilayah perbatasan Dnipropetrovsk pekan lalu, Ukraina tetap menghadapi tekanan berat di wilayah timur dan utara. Serangan Rusia yang terus berlanjut mendorong Ukraina untuk terus mengadaptasi strategi militer dan meningkatkan kapasitas pertahanannya di semua lini.